[ACEH TIMUR/ACEH], Rabu, 3 Desember 2025, 09.30 WIB — Tim Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menerobos akses jalan yang tertutup longsor dan jembatan putus untuk menyalurkan bantuan ke empat kecamatan yang terisolasi akibat banjir bandang, sementara BMKG masih memprediksi hujan lebat di Aceh dan sebagian Sumatra.
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky memimpin langsung rombongan yang membawa bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Mereka menuju wilayah yang selama beberapa hari terakhir sulit dijangkau karena banjir dan longsor, terutama di kawasan hulu sungai yang terdampak paling berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur sebelumnya mencatat ribuan rumah di sedikitnya lima kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi hingga puluhan sentimeter, membuat sebagian warga mengungsi dan melumpuhkan aktivitas harian. Data ini masih bersifat sementara dan terus diperbarui mengikuti laporan dari gampong-gampong yang akses komunikasinya terganggu.
Iskandar Usman Al-Farlaky mengatakan penyaluran bantuan difokuskan ke Kecamatan Serbajadi, Peunaron, Simpang Jernih, dan Pante Bidari yang dikategorikan terisolasi. “Jika pemerintah daerah tidak berupaya menerobos, ribuan warga yang wilayahnya terisolasi karena banjir akan kelaparan,” ujar Iskandar, seraya menyebut rombongan sempat terjebak hampir dua jam di beberapa titik longsor dan jalan yang terputus.
Bagi warga, distribusi logistik ini menentukan apakah dapur umum dapat terus beroperasi dan layanan dasar seperti air bersih, selimut, serta obat-obatan tetap tersedia. Banyak keluarga dengan balita dan lansia mengandalkan bantuan pemerintah dan relawan karena mata pencaharian harian, seperti berkebun dan berdagang, terhenti akibat akses transportasi putus.
Banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam sepekan terakhir dikaitkan pakar dengan kombinasi hujan ekstrem yang dipicu Siklon Tropis Senyar dan kerusakan ekosistem hutan di hulu daerah aliran sungai, sehingga memperparah risiko longsor dan luapan sungai.
Pemkab Aceh Timur telah mengajukan permintaan dukungan helikopter kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk mempercepat distribusi logistik ke titik-titik yang sepenuhnya terputus dari jalur darat. Sambil menunggu persetujuan, alat berat dikerahkan membersihkan material longsor, sementara warga diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan di tengah peringatan cuaca ekstrem yang masih berlaku.







