[PEKANBARU, RIAU], Rabu, 29 Oktober 2025, WIB — Tim penanggulangan bencana di Riau mengerahkan helikopter waterbombing untuk memadamkan tiga titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah perbukitan Rokan Hulu, Kampar, dan Indragiri Hilir. BMKG Pekanbaru mencatat lima hotspot di Riau, sementara total 144 hotspot terdeteksi di seluruh Sumatra. Upaya darat tetap disiagakan untuk mencegah api kembali menyala.
Petugas menyebut medan terjal dan akses jalan terbatas membuat pemadaman udara menjadi opsi utama agar api tidak melebar. Di lokasi Bayas (Indragiri Hilir), kebakaran dilaporkan sudah berlangsung beberapa hari dan kini dinyatakan padam, tetapi personel masih berjaga untuk pendinginan. Di Rokan Hulu dan Kampar, drop air diarahkan ke lereng-lereng yang sulit dijangkau tim darat.
Data BMKG pada Selasa malam menunjukkan sebaran hotspot Sumatra terbanyak berada di Sumatra Utara, disusul Sumatra Selatan, Aceh, dan Sumatra Barat. Di Riau, hotspot terpantau di Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hilir. Angka ini menjadi indikator kewaspadaan dini karhutla, terutama pada masa transisi cuaca.
Jim Gafur, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau — “Lokasi kebakaran berada di daerah perbukitan dan akses darat terbatas. Karena itu, pemadaman dimaksimalkan dari udara melalui waterbombing untuk mencegah perluasan api.”
Bagi warga sekitar lokasi kebakaran, aktivitas di area kebun, lahan gambut, dan semak kering diimbau dibatasi, terutama pada siang hingga sore saat suhu meningkat. Pelaku usaha kecil di sekitar titik kebakaran disarankan memakai masker, menutup bahan pangan, dan memeriksa kualitas air baku jika ada indikasi kabut asap.
Riau memiliki riwayat karhutla berulang saat kemarau atau peralihan musim. Tahun-tahun sebelumnya, lonjakan hotspot kerap terjadi dan memengaruhi jarak pandang juga kesehatan warga. Pemerintah daerah bersama TNI/Polri, Manggala Agni, dan relawan menjalankan patroli pencegahan serta penegakan hukum pembakaran lahan.
Satgas karhutla menyatakan operasi darat dan udara akan dilanjutkan menyesuaikan kondisi cuaca dan sebaran titik panas harian BMKG. Masyarakat diminta segera melapor jika menemukan asap atau aktivitas pembakaran lahan. Nomor darurat BPBD kabupaten/kota tetap aktif.







