Aceh Selatan, Gema Sumatra – Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Lae Soraya di Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam, menyebabkan dampak yang luas di wilayah Aceh Selatan.
Hujan deras mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan Sungai Lae Soraya meluap.
Akibatnya, permukiman warga di Kecamatan Trumon Timur dan Trumon Tengah terendam
Total sebanyak 314 kepala keluarga terdampak dari banjir ini, yang merendam rumah-rumah dan lahan pertanian warga.
Banjir di wilayah ini telah mencapai ketinggian 30 hingga 40 sentimeter, dan bahkan semakin bertambah dengan curah hujan yang belum mereda.
Akibat dari luapan air ini, ratusan orang harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi.
Di Kecamatan Trumon Timur, 133 kepala keluarga di Gampong Titi Poben dan Seuneubok Pusaka mengalami dampak langsung dari banjir.
Banjir juga meluas ke Kecamatan Trumon Tengah, di mana 181 kepala keluarga dari Gampong Lhok Raya dan Cot Bayu ikut terdampak.
Pemerintah setempat melalui BPBD Aceh Selatan mencatat bahwa jumlah pengungsi sementara di wilayah ini mencapai 146 orang, dan jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah.
Banjir di wilayah ini bukan hanya merendam rumah warga, tetapi juga menghancurkan lahan perkebunan yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di sana.
BPBD Aceh Selatan terus melakukan evakuasi warga yang tinggal di daerah terdampak banjir.
Mereka bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Mereka telah mendirikan beberapa tenda pengungsian di lokasi-lokasi strategis dan menyalurkan bantuan logistik untuk para pengungsi.
Salah satu petugas BPBD, Zainal, mengimbau warga yang tinggal di dekat aliran sungai untuk terus waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.
Hujan yang belum mereda membuat potensi peningkatan volume air sungai tetap tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menuju titik-titik aman guna menghindari dampak lebih buruk dari banjir ini,” ujar Zainal.
Selain itu, petugas BPBD juga terus memantau kondisi di lapangan, terutama di desa-desa yang aksesnya sulit di jangkau akibat jalan yang tergenang air.
Mereka telah menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumah.
Bantuan pangan dan kebutuhan dasar lainnya telah d isalurkan ke beberapa titik pengungsian.
Namun, tantangan yang di hadapi adalah keterbatasan akses karena jalan utama menuju lokasi-lokasi terdampak masih tergenang air hingga setinggi hampir satu meter.
BPBD dan dinas sosial setempat terus memastikan pengungsi menerima perawatan medis yang memadai.
Mereka memprioritaskan kesehatan anak-anak dan lansia yang rentan.
Upaya ini penting untuk menghindari penyakit akibat kondisi lingkungan yang lembap dan sanitasi yang buruk.
Hingga saat ini, situasi di beberapa desa masih memprihatinkan, meskipun upaya bantuan dan evakuasi terus dilakukan.
Pemerintah daerah berencana memperbaiki infrastruktur di sekitar aliran Sungai Lae Soraya.
Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut, terutama saat musim hujan tiba.
Masyarakat Aceh Selatan berharap pemerintah segera meningkatkan upaya penanganan banjir.
Mereka ingin tindakan yang lebih efektif untuk mencegah kerugian di masa mendatang.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News