Banda Aceh, Gema Sumatra – Pada Minggu, 13 Oktober 2024, Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang Kota Banda Aceh dan sekitarnya pada pukul 14.01 WIB.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di 161 km barat daya Banda Aceh dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan laut.
Wilayah yang merasakan dampak dari gempa ini mencakup Aceh Besar, Sabang, dan Pidie.
BMKG menyatakan bahwa kekuatan gempa di rasakan dengan intensitas III-IV di Banda Aceh dan sekitarnya, yang cukup signifikan bagi warga yang merasakan getarannya.
Meskipun guncangan cukup kuat, BMKG mengonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Masyarakat di himbau untuk tetap tenang dan tidak panik, serta selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan BMKG.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tidak mempercayai berita yang belum terverifikasi.
Pihak berwenang meminta warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang dapat terjadi.
Kewaspadaan sangat penting, mengingat sejarah gempa dan tsunami yang pernah melanda Aceh, termasuk bencana besar pada tahun 2004 yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
Setelah gempa terjadi, banyak warga bergegas keluar dari bangunan untuk mencari tempat yang lebih aman.
Beberapa pusat kegiatan, seperti sekolah dan gedung perkantoran, di hentikan sementara.
Situasi ini membuat banyak orang merasa cemas dan khawatir, mengingat trauma masa lalu yang masih membekas di ingatan masyarakat Aceh.
Pihak berwenang setempat mengedukasi warga tentang tindakan yang harus di ambil saat terjadi gempa.
Mereka mengingatkan warga untuk mencari tempat yang aman dan memantau informasi dari BMKG.
Di tengah kecemasan ini, banyak yang menunjukkan solidaritas dan saling membantu satu sama lain.
Masyarakat di imbau untuk tetap bersatu dan saling mendukung, terutama bagi mereka yang mungkin mengalami kesulitan akibat gempa.
Beberapa komunitas bahkan mengadakan pertemuan untuk membahas cara terbaik untuk mempersiapkan diri jika terjadi gempa susulan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kondisi darurat dapat menimbulkan rasa takut, masyarakat Aceh tetap menunjukkan ketangguhan dan saling peduli.
BMKG menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, termasuk pelatihan rutin dan simulasi evakuasi.
Mereka juga mendorong masyarakat untuk memiliki rencana darurat dan menyimpan peralatan yang di perlukan untuk keadaan darurat.
Dalam waktu yang sama, Pemerintah lokal berkomitmen untuk meningkatkan sistem peringatan dini.
Mereka juga akan memperkuat infrastruktur guna mengurangi dampak bencana di masa mendatang.
Keberadaan infrastruktur yang kuat dan siap menghadapi bencana menjadi hal yang vital untuk keselamatan masyarakat.
Masyarakat di harapkan memahami potensi risiko yang ada.
Mereka juga perlu mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi diri dan keluarga.
Melalui informasi yang jelas dan tepat waktu, di harapkan ketegangan dan ketidakpastian dapat di minimalkan.
Masyarakat di harapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan terkini dari BMKG dan instansi terkait.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News