Harga Gas Elpiji Subsidi 3 Kg Melambung di Aceh

Krisis Distribusi Gas Elpiji 3 Kg di Aceh

Ket foto: Gas 3KG (Sumber Foto: Pinterest/Padangkita.com)
Ket foto: Gas 3KG (Sumber Foto: Pinterest/Padangkita.com)

Aceh, Gema Sumatra – Distribusi gas elpiji subsidi 3 kg di Aceh semakin parah, membuat masyarakat kecil kesulitan mendapatkan akses energi yang seharusnya terjangkau.

Kondisi ini membuat masyarakat resah karena harga gas elpiji 3 kg melonjak tajam.

Harga yang seharusnya antara Rp 18.000 hingga Rp 20.000 kini di jual jauh lebih mahal di pasaran.

Pengecer menjual gas elpiji 3 kg dengan harga Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per tabung.

Akibatnya, warga harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, di beberapa daerah, warga harus rela mengantre berjam-jam di pangkalan gas, hanya untuk pulang dengan tangan kosong karena stok habis.

Situasi ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga meluas ke wilayah pedesaan yang lebih terpencil, termasuk di Aceh Timur dan Aceh Utara.

Ketersediaan gas semakin terbatas, terutama di daerah yang jauh dari pusat distribusi utama.

Warga di daerah pedesaan kerap menghadapi kesulitan yang lebih besar, karena distribusi yang tidak merata dan harga yang semakin tidak terkendali.

Hal ini telah menjadi masalah yang mendalam, merugikan masyarakat kecil yang paling membutuhkan bantuan dari program subsidi ini.

Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) pun mendesak pemerintah daerah, khususnya Pj Gubernur Aceh, untuk segera turun tangan memperbaiki situasi ini.

Ketua SAPA, Fauzan Adami, menekankan pentingnya langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk memperbaiki distribusi gas elpiji 3 kg yang amburadul.

SAPA mengusulkan agar pemerintah mengalihkan pengelolaan distribusi gas elpiji ke Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di setiap desa.

Dengan pendataan yang ketat, setiap desa akan memiliki pangkalan gas yang di kelola oleh BUMG.

Hal ini memungkinkan distribusi gas di pantau dengan lebih baik dan diarahkan kepada masyarakat yang berhak menerima.

Fauzan menegaskan bahwa pemerintah sudah seharusnya hadir dalam masalah ini, karena distribusi gas elpiji 3 kg menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.

Menurutnya, ini bukan lagi masalah sederhana, tetapi krisis yang harus segera di atasi.

Ia juga menyoroti ketidakmampuan pemerintah daerah dalam menata distribusi gas, yang justru membuka peluang bagi para spekulan untuk mempermainkan harga di pasaran.

Hal ini sangat merugikan masyarakat kecil yang paling terdampak oleh kenaikan harga.

SAPA mendesak Pj Gubernur untuk segera mengambil tindakan tegas.

Mereka ingin memastikan gas elpiji subsidi kembali tersedia bagi masyarakat yang berhak.

Dalam beberapa tahun terakhir, harga gas elpiji 3 kg kerap menjadi sorotan karena sering kali melebihi HET yang di tetapkan oleh pemerintah.

Namun, kali ini kondisinya semakin memburuk, dengan harga yang jauh di atas standar, serta distribusi yang tidak lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat kecil.

Banyak warga Aceh berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi ini.

Sebuah kebijakan yang mampu mengendalikan distribusi gas, memastikan stok selalu tersedia, serta menormalkan harga sesuai HET, menjadi harapan utama.

Sementara itu, warga tetap harus menghadapi kenyataan bahwa harga gas terus melambung dan akses yang semakin sulit​.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Exit mobile version