Lhokseumawe, Gema Sumatra – Kota Lhokseumawe mencatatkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi di Provinsi Aceh pada tahun 2024.
Angka pengangguran di kota ini mencapai 8,78%, menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh.
Angka ini sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan Aceh Tengah dan Banda Aceh, yang masing-masing memiliki TPT sebesar 8,30%.
Sementara itu, Aceh Besar menempati urutan keempat dengan TPT sebesar 8,17%, dan Aceh Utara melengkapi daftar lima besar dengan TPT 7,07%.
Rata-rata pengangguran di Aceh berada di angka 6,03%, yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara Lhokseumawe dan rata-rata provinsi.
Tingginya TPT di Lhokseumawe menunjukkan adanya banyak angkatan kerja yang tidak terserap dalam pasar kerja.
Sebagai contoh, jika TPT di suatu daerah mencapai 6%, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun ke atas yang tersedia untuk bekerja, enam orang di antaranya mengalami pengangguran.
Fenomena ini mencerminkan tantangan besar bagi ekonomi lokal dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah.
Pemerintah daerah di harapkan dapat mengembangkan strategi dan program yang efektif untuk mengatasi pengangguran.
Program pelatihan keterampilan bagi masyarakat lokal dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja.
Selain itu, pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) juga sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja baru yang di butuhkan oleh masyarakat.
Langkah-langkah strategis seperti investasi di sektor industri lokal dan pengembangan infrastruktur juga sangat di perlukan untuk menekan angka pengangguran.
Dalam jangka panjang, pengembangan ekonomi berkelanjutan harus menjadi prioritas untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Jika langkah-langkah ini di ambil dengan serius, diharapkan angka pengangguran di Lhokseumawe dan daerah lain di Aceh dapat menurun signifikan.
Situasi ini seharusnya menjadi perhatian bukan hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat.
Kesadaran akan pentingnya keterampilan dan pendidikan di pasar kerja harus di tanamkan.
Masyarakat perlu di dorong untuk mengikuti program pelatihan yang di tawarkan, sehingga mereka lebih siap bersaing dalam mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas di perlukan.
Kolaborasi ini akan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran.
Pemerintah di harapkan mengambil langkah-langkah inovatif untuk menciptakan peluang kerja baru.
Langkah-langkah ini bertujuan mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.
Jika berbagai upaya dilakukan secara sinergis, harapan untuk menurunkan tingkat pengangguran di Lhokseumawe dan daerah sekitarnya dapat menjadi kenyataan.
Dengan demikian, masyarakat Aceh bisa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News