PT PEMA Siap Ekspor Perdana Cangkang Sawit ke Jepang

Ekspor Cangkang Sawit, Limbah Bernilai Tinggi

Ket foto: PT PEMA Ekspor ke Jepang (Sumber Foto: Instagram/acehreal__)
Ket foto: PT PEMA Ekspor ke Jepang (Sumber Foto: Instagram/acehreal__)

Aceh, Gema Sumatra – PT Pembangunan Aceh (PEMA) sedang mempersiapkan ekspor perdana cangkang kelapa sawit ke Jepang.

Ekspor ini direncanakan akan dimulai pada Februari 2025.

Ekspor ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi daerah melalui pemanfaatan limbah sawit yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Sadikin Nugraha, Manajer Industri dan Perdagangan PT PEMA, menjelaskan bahwa ekspor akan di mulai dengan pengiriman 10 ribu ton cangkang sawit setiap bulan.

Hal ini di harapkan menghasilkan total ekspor sebesar 100 ribu ton per tahun dari Aceh.

Cangkang kelapa sawit, yang awalnya di anggap sebagai limbah, ternyata memiliki nilai pasar yang signifikan.

Di Aceh, sekitar 70 hingga 80 ribu ton cangkang kelapa sawit di produksi setiap bulan oleh berbagai pabrik kelapa sawit yang tersebar di seluruh provinsi.

PT PEMA sedang menyelesaikan sertifikasi Green Gold Label (GGL) untuk memenuhi standar lingkungan yang di tetapkan pasar internasional.

PEMA akan mengekspor sebagian kecil dari total produksi cangkang kelapa sawit.

Proyeksi nilai ekonominya mencapai Rp1,2 triliun per tahun dari pengelolaan limbah ini.

Sertifikasi ini di perkirakan akan selesai pada November 2024.

Setelah sertifikasi rampung, PEMA akan segera memulai pembangunan gudang penyimpanan di Krueng Geukeuh, Aceh Utara.

Gudang ini akan berfungsi sebagai titik sentral untuk ekspor cangkang sawit.

PT PEMA, yang sebelumnya lebih fokus pada sektor minyak dan gas sejak menjadi perseroan terbatas pada 2019, kini memperluas bisnisnya ke sektor perkebunan.

Dalam dua tahun terakhir, perusahaan milik Pemerintah Aceh ini mulai mengembangkan usaha di luar sektor energi.

Aktivitas penyuplaian dan ekspor cangkang sawit di atur melalui dua unit usaha yang di kelola oleh PEMA.

Dengan adanya di versifikasi bisnis ini, PEMA berharap dapat berkontribusi lebih besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh​.

Cangkang kelapa sawit yang akan di ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dengan adanya komoditas ini akan memenuhi permintaan energi berkelanjutan di Jepang.

Cangkang sawit dapat di gunakan sebagai bahan bakar biomassa, sumber energi yang lebih ramah lingkungan di bandingkan bahan bakar fosil.

Ini membuat produk ini sangat di minati di pasar internasional, khususnya di negara-negara yang fokus pada pengurangan emisi karbon seperti Jepang.

Ekspor cangkang kelapa sawit di harapkan akan meningkatkan pendapatan Aceh secara signifikan.

Namun, langkah ini juga bertujuan memperkuat posisi Aceh sebagai daerah penghasil kelapa sawit terkemuka di Indonesia.

Dengan adanya infrastruktur baru dan pengelolaan limbah yang lebih optimal, PT PEMA berharap dapat menjaga keberlanjutan ekspor cangkang sawit dalam jangka panjang.

Langkah ini di harapkan dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat lokal.

Selain itu, langkah ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dan industri terkait di Aceh.

PT PEMA menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sektor perkebunan dan industri kelapa sawit sebagai bagian dari strategi di versifikasi bisnis.

Perusahaan ini siap berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Aceh.

Mereka merencanakan ekspor berkelanjutan produk dari limbah sawit dengan persiapan yang matang.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Exit mobile version