Jawa Timur, Gema Sumatra – Perwakilan komunitas motor CB Nganjuk klarifikasi insiden di minimarket pada Sabtu, 14 Desember 2024, saat acara Kerajaan CB di Warujayeng.
Insiden ini melibatkan anggota komunitas yang tiduran, mengotori lantai, mengambil barang tanpa membayar, dan merokok di minimarket.
Kejadian tersebut sempat viral di media sosial dan memicu perdebatan di kalangan warganet.
Dalam sebuah video yang tersebar luas, salah satu anggota komunitas motor CB menyampaikan permintaan agar masyarakat tidak saling menyalahkan terkait insiden tersebut.
Dia mengakui adanya kesalahan dari beberapa anggotanya, tetapi menekankan pentingnya introspeksi diri.
Jangan salahkan acaranya, tapi individunya hanya ingin meluruskan, jangan saling menyalahkan.
“Kalau saling menyalahkan, semua orang pasti punya kesalahan, dan semua orang punya kekurangan jadi, lebih baik sadar diri masing-masing harap mohon di maklumi,” katanya.
Pernyataan ini menjadi upaya untuk meredakan situasi yang sempat memanas di media sosial.
Insiden ini bermula saat komunitas motor CB menggunakan minimarket sebagai tempat berteduh ketika hujan deras mengguyur daerah Nganjuk.
Beberapa anggota komunitas tidak hanya singgah untuk istirahat, tetapi juga tiduran dan meninggalkan jejak sepatu kotor.
Salah satu karyawan minimarket sempat menyebutkan bahwa kerugian toko pada hari itu mencapai Rp4 juta.
Namun, belakangan pihak minimarket membantah klaim kerugian tersebut.
Menurut mereka, tidak ada kerugian finansial yang terjadi, dan pihak toko menyatakan tidak memiliki masalah dengan komunitas motor CB Nganjuk.
Meski demikian, banyak warganet tetap mengecam perilaku tidak tertib yang di tunjukkan oleh sebagian anggota komunitas motor tersebut.
Mereka menilai tindakan seperti itu mencerminkan kurangnya kesadaran akan etika di ruang publik.
Kapolsek Warujayeng, Kompol Lilik Suharyono, siap memfasilitasi mediasi jika diperlukan.
Hal ini di lakukan agar permasalahan dapat di selesaikan secara damai dan tidak berlarut-larut.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, baik dari komunitas motor maupun masyarakat umum.
Etika dan norma di tempat umum harus selalu di jaga untuk menghindari terjadinya hal serupa di masa mendatang.
Klarifikasi komunitas motor CB diharapkan menjadi langkah awal memperbaiki citra dan hubungan dengan masyarakat.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News