Gaya Hidup, Gema Sumatra – Mita, vokalis grup musik The Virgin, baru-baru ini berbicara mengenai berbagai rumor yang beredar seputar dirinya, khususnya tentang identitas gender.
Dalam perbincangan dengan dr. Richard Lee, Mita mengungkapkan bahwa penampilannya yang maskulin tidak mengubah kenyataannya sebagai perempuan.
“Karena aku sebagai cewek tomboi aku masih (sesuai) kodrat. Aku nggak pernah suntik hormon, aku salat masih pakai mukena, aku masih menunggu pangeran aku,” ujarnya, menegaskan kepercayaannya pada orientasi seksualnya sebagai seorang perempuan heteroseksual.
Mita, yang di kenal lewat lagu “Cinta Terlarang,” lebih memilih untuk tidak menanggapi isu-isu tersebut, menganggapnya tidak penting.
Sikapnya yang diam bukan berarti ia setuju dengan rumor yang beredar, melainkan menganggapnya sebagai hal yang sepele.
“Aku nggak merasa perlu menjelaskan ini kepada orang lain. Aku lebih memilih untuk fokus pada karier dan keluarga,” tambahnya.
Mita juga mengatakan bahwa meski penampilannya di anggap tomboy, ia tetap merasakan ketertarikan terhadap pria.
Latar belakang keluarga turut membentuk cara pandangnya dalam memilih pasangan.
Pengalaman masa kecilnya, di mana ia di tinggal oleh ayah dan menyaksikan ibunya mengalami beberapa kegagalan dalam pernikahan, membuatnya lebih berhati-hati dalam memilih pendamping.
Ia mengakui, “Sejak kecil, aku di tinggalin ayah.
Jadi aku mungkin punya sedikit trauma untuk mencari cowok yang nggak sembarangan.”
Trauma tersebut mendorongnya untuk mencari sosok pendamping yang tidak hanya tampan, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat.
Di tengah berbagai spekulasi, Mita tetap berpegang pada prinsip hidupnya.
Ia percaya bahwa setiap orang berhak untuk mengekspresikan diri sesuai dengan jati dirinya, tanpa perlu tertekan oleh penilaian orang lain.
“Aku tetap jadi diri sendiri, dan tidak akan membiarkan pendapat orang lain mempengaruhi cara aku berperilaku,” katanya.
Pandangan ini sejalan dengan banyaknya dukungan yang ia terima dari penggemar dan orang-orang terdekatnya.
Seperti yang di nyatakan oleh psikolog sosial, “Identitas diri adalah hal yang kompleks dan tidak bisa di sederhanakan hanya berdasarkan penampilan luar.”
Mita menunjukkan kepada publik bahwa di balik gaya tomboynya, terdapat keteguhan dan kepercayaan diri yang menginspirasi banyak orang.
Mita berharap, dengan terbukanya suara dan penjelasan ini, masyarakat bisa lebih menghargai keberagaman dan memahami bahwa penampilan tidak selalu mencerminkan identitas atau orientasi seksual seseorang.
Dengan keyakinan dan sikap positifnya, Mita The Virgin menunjukkan bahwa penilaian orang lain tidak seharusnya mengubah siapa kita.
“Aku masih menunggu pangeranku. Entah kapan datangnya, mungkin belum lahir kali,” tutupnya, mengisyaratkan harapannya untuk menemukan cinta sejatinya.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News