Opini, Gema Sumatra – Ruben Amorim mantan pelatih Sporting Lisbon ini sekarang resmi menahkodai klub raksasa inggris yaitu, Manchester United pada (11/11/2024). Ruben Amorim menjalani debutnya belum begitu baik, dimana di laga MU melawan Ipswich Town berakhir imbang 1-1 pada tanggal (24/11/2024).
Dimana sebelum kedatangan Amorim di masa kepelatihan Erik Ten Hag mengalami kekalahan beruntun yang membuat para pendukung klub setan merah ini kecewa dengan peforma yang ditampilkan klub kesayangan mereka. Para fans MU berharap kepada Amorim, kesuksesan nya di Sporting Lisbon bisa di lanjutkan di tanah inggris bersama Manchester United agar kembali merajai Premier League kembali pada masa kejayaan nya.
Tetapi itu bukan sesuatu yang mudah, ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan Amorim jika tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan pelatih-pelatih sebelumnya, yaitu: Pertama, mengembalikan pola permainan yang jelas, pada masa kepelatihan Erik Ten Hag banyak para pemain bintang MU mengalami penurunan performa oleh taktik nya strategi yang dimainkan nya pun masih angin-anginan dan tidak konsisten.
Nah, Amorim tiba setelah berhasil dengan pola khas di Lisbon, yakni tiga bek tengah, transisi cepat dalam penguasaan bola, dan harapannya adalah dia akan berusaha untuk memperkenalkan sesuatu yang serupa dengan skuad MU. Tetapi mengajar pemain, tidak peduli bakat mereka, sistem baru dengan peran yang ditentukan membutuhkan waktu, dan itu sangat penting. Ada enam bek tengah yang semuanya fit dan memutuskan tiga bek terbaik mungkin jadi prioritas utamanya.
Kedua, memperbaiki finishing para pemain yang kurang tajam. Dimana pada musim ini Manchester united memiliki koleksi gol paling sedikit dibandingkan musim-musim sebelumnya, kurangnya penyerang yang tajam masih menjadi perhatian serius bagi klub; striker yang di datangkan pada musim panas lalu, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee masih kurang tajam dalam membobol gawang lawan. Keduanya bagus, tapi disebut bukanlah mesin gol yang dibutuhkan MU. Pendapat itu dilontarkan oleh mantan gelandang timnas Inggris Owen Hargreaves, yang dalam kariernya juga pernah berseragam Man United.
Menurut Hargreaves, Zirkzee yang direkrut Setan Merah pada musim panas ini memang merupakan pemain yang bagus. Tapi ia ragu kalau sekadar “bagus” adalah sesuatu yang dibutuhkan MU. “Aku cukup suka kepadanya, ia punya sesuatu. Tapi ia bukanlah seorang seorang pemangsa seperti (Erling) Haaland yang bisa memberimu 40 gol,” kata Hargreaves di Rio Ferdinand Presents.”Di tim kita (dulu) ia bisa jadi pemain skuad yang bagus, ia bisa menjadi pemain ketiga atau keempat. Tapi untuk menang, dibutuhkan seseorang yang tanpa ampun di atas lapangan. Aku suka dia, menurutku ia bisa menjadi pemain yang bagus buat United, tapi masalahnya adalah mereka punya dua pemain bagus, Hojlund dan Zirkzee, tapi lihat Haaland.
Di kursi kepelatihan nya, Ruben Amorim harus dapat mengembalikan ketajaman para penyerang nya untuk menambah pundi-pundi gol di setiap pertandingan yang akan di jalani Manchester united kedepan nya agar kembali pada peforma terbaik klub dalam mengejar gelar.
Ketiga, Keseimbangan di lini pertahanan, pada masa kepelatihan ETH, Manchester United sangat lemah di lini pertahanan sehingga mengalami kebobolan terbanyak di Premier League. Jika Amorim ingin menerapkan formasi tiga bek seperti di Sporting, maka susunan nya harus konsisten bahkan di tengah pertandingan Ten hag selalu sering melakukan perubahan pada posisi bek tengah sehingga hal ini membuat banyak nya cidera yang di alami pemain belakang dan hilangnya keseimbangan dalam lini pertahanan, ini tentu saja tidak boleh terjadi jika tim ingin meraih kesuksesan.
Amorim harus merubah sistem itu jika tidak mau kejadian yang sama terulang kembali, dapat dilihat Jonny Evans kembali membuktikan dirinya sebagai pemain yang dapat diandalkan musim ini; sementara itu, Harry Maguire sudah lama absen dan masih belum kembali berlatih, yang membuat pilihan menjadi terbatas, namun pemain asal Inggris tersebut diharapkan bisa kembali sebelum akhir tahun.
Saat Yoro kembali, dapat diasumsikan bahwa pemain asal Prancis tersebut akan menjadi bagian dari trio bek reguler bersama Matthijs de Ligt dan Lisandro Martinez, dengan Shaw dan Malacia bermain di sisi kiri, meninggalkan Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot untuk bersaing memperebutkan posisi di sisi kanan. Tentu saja, akan ada perubahan selama periode sibuk, tetapi jika para pemain ingin membangun hubungan dalam sistem baru, maka harus ada rasa saling mengenal, terutama di area lapangan yang krusial ini.
Keempat, Komposisi di lini tengah yang masih kurang, pemain seperti Casemiro, Eriksen, Ugarte dan Kobie Maino memiliki kesulitan dalam kecepatan untuk mengatisipasi serangan yang di lakukan lawan di lini tengah sehingga perlu perhatian khusus di lini tengah agar ketika bertahan dan menyerang pun menjadi stabil. Di lihat pertandingan sebelumnya, Bruno Fernandes yang menjadi pola pengatur serangan di tengah kewalahan dalam mengatur serangan yang mengakibatkan pola serangan yang dihasilkan belum maksimal dan perlu ke kreatifan agar dalam melakukan serangan menjadi tajam, dalam melakukan pertahanan kuat agar tidak mudah kehilangan bola sehingga rusaknya pola permainan. Ini menjadi PR bagi Amorim supaya taktik yang dibangun dalam melakukan serangan maupun bertahan dapat memecahkan kebuntuan yang dialami pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Jika ini dapat dilakukan, para pendukung MU pasti nya tidak akan sabar atas kebangkitan setan merah dalam kancah klub sepak bola top Eropa Kembali pada masa kejayaan nya. Ini yang di harapkan pada penggemar agar Manchester United dengan Sejarah Klub yang luar biasa Kembali bangkit dalam masa keterpurukan nya, itu semua ada ditangan Ruben Amorim yang di percayai oleh fans untuk membawa klub ini lagi menjadi raksasa sepak bola Eropa dengan menjuarai pergelaran turnamen-turnamen besar.