Jakarta, 7 Juli 2025 — Salah satu festival musik cadas terbesar di Asia Tenggara, Hammersonic Festival, secara resmi mengumumkan kehadiran band asal Amerika Serikat, My Chemical Romance, sebagai headliner utama edisi 2026. Festival ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari pada 2–3 Mei 2026 di kawasan Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara.
Pengumuman ini disampaikan oleh penyelenggara melalui akun media sosial resmi Hammersonic, Senin (7/7), sekaligus menandai perayaan satu dekade sejak pertama kali festival ini digelar pada 2012 lalu. “Kami persembahkan edisi ke-10 yang sangat spesial, dengan headliner yang selama ini hanya bisa menjadi impian,” tulis akun resmi @hammersonicfest di Instagram.
My Chemical Romance, band yang dikenal lewat hits seperti Welcome to the Black Parade, Helena, dan I’m Not Okay (I Promise), akan tampil untuk pertama kalinya di Indonesia sebagai bagian dari tur global reuni mereka. Kehadiran mereka disambut antusias oleh para penggemar rock dan emo di tanah air.
Selain My Chemical Romance, pihak penyelenggara juga mengisyaratkan akan ada deretan band internasional dan lokal lainnya yang akan diumumkan dalam waktu dekat. “Lineup lengkap akan dirilis bertahap. Kami menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi para metalhead dan pecinta musik keras lainnya,” ujar perwakilan Ravel Entertainment, promotor acara.
Tiket presale untuk Hammersonic Festival 2026 akan mulai dijual pada 9 Juli 2025 pukul 13.00 WIB melalui situs resmi www.hammersonic.com. Penyelenggara memastikan penggunaan sistem tiket online dengan fitur verifikasi ganda demi mencegah praktik calo.
Festival ini juga akan menghadirkan panggung tematik, bazar merchandise, area komunitas, dan zona kuliner yang dikurasi khusus bagi pengunjung. Hammersonic telah lama dikenal sebagai ajang pertemuan komunitas musik keras dari berbagai wilayah, tak hanya dari Indonesia tapi juga negara-negara Asia lainnya.
Dalam pernyataan terpisah, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta mendukung penuh penyelenggaraan Hammersonic Festival sebagai bagian dari promosi pariwisata berbasis musik. “Festival ini terbukti memberi dampak ekonomi positif dan menjadi daya tarik wisata budaya urban,” ujar Kadisparekraf DKI Jakarta.
