GEMASUMATRA.COM – Angin kencang disertai hujan deras melanda Aceh Besar sejak Sabtu sore hingga Minggu siang, 20 Juli 2025.
Warga di enam kecamatan terdampak, terutama di daerah Darul Imarah, Mesjid Raya, Lhoong, Peukan Bada, Sukamakmur, dan Lhoknga.
Berdasarkan data BPBD Aceh Besar, total terdapat 17 bangunan yang mengalami kerusakan, meliputi 13 rumah penduduk, satu pesantren, satu toko, dan dua kafe.
Kerusakan paling banyak terjadi pada bagian atap bangunan, yang banyak terlepas akibat sapuan angin kuat.
Tak hanya itu, sejumlah pohon tumbang dan menimpa bangunan serta mengganggu akses jalan utama di beberapa desa.
BPBD bersama tim Damkar langsung melakukan penanganan darurat, termasuk pembersihan jalan dan evakuasi puing-puing untuk mengembalikan mobilitas warga.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, menegaskan tidak terdapat laporan korban jiwa atau luka berat dalam bencana ini, namun dampak kerugian material cukup signifikan karena banyak atap rumah yang rusak berat.
Tim SAR gabungan juga menyiagakan personel di 10 pos Damkar yang tersebar di kabupaten tersebut.
Mereka bekerjasama dengan unsur TNI/Polri, Dinas Sosial, aparatur gampong, dan relawan untuk mempercepat respons penanganan dan membantu warga terdampak.
BPBD Aceh Besar juga telah memanggil rapat koordinasi lintas sektor untuk merumuskan langkah-langkah selanjutnya, seperti distribusi logistik darurat, perbaikan infrastruktur, dan pemantauan struktur bangunan yang terdampak.
Masyarakat diimbau tetap waspada mengingat peringatan dini dari BMKG masih berlaku di wilayah pesisir dan pegunungan.
Warga diminta melaporkan segera jika melihat pohon lapuk, kabel listrik terbuka, atau bangunan retak agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.






