Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Bakamla Cegah Gangguan Pelayaran di Selat Malaka, Periksa Kapal Vietnam

Kapal asing MV Truong An 05 lego jangkar darurat di perairan Indonesia; tak ditemukan pelanggaran, kapal diminta keluar jalur sibuk.

Bakamla periksa kapal Vietnam Selat Malaka
Bakamla periksa kapal Vietnam Selat Malaka

GEMASUMATRA.COM – Badan Keamanan Laut (Bakamla) mencegah potensi gangguan pelayaran di jalur padat Selat Malaka setelah mendapati sebuah kapal asing berbendera Vietnam lego jangkar darurat di perairan Indonesia.

Insiden terjadi pada Selasa, 16 September 2025, ketika Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla mendeteksi aktivitas drifting dan lego jangkar sebuah kapal kargo di sekitar 19 mil laut dari Tanjung Tamiang.

Unsur patroli KN Pulau Dana-323 dikerahkan ke lokasi untuk melakukan komunikasi dan pemeriksaan.

Nakhoda kapal, yang diidentifikasi sebagai MV Truong An 05 berjenis bulk carrier, menyampaikan bahwa kapal mengalami kerusakan mesin sehingga terpaksa berhenti.

Baca Juga:  Pemkot Batam Terbuka untuk Audiensi Mahasiswa

Tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) Bakamla kemudian memeriksa dokumen, awak, serta kondisi muatan.

Dari hasil pemeriksaan awal, petugas tidak menemukan indikasi pelanggaran maupun barang ilegal di atas kapal.

Namun posisi lego jangkar di jalur pelayaran yang ramai dinilai berisiko mengganggu keselamatan navigasi kapal-kapal lain yang melintas.

Petugas meminta nakhoda melakukan perbaikan seperlunya dan menggeser posisi ke area yang lebih aman sesuai ketentuan, sebelum melanjutkan pelayaran.

Bakamla menegaskan, tindakan cepat dilakukan untuk memastikan keselamatan pelayaran di koridor strategis Selat Malaka tetap terjaga.

Jalur ini merupakan salah satu arteri perdagangan internasional dengan kepadatan tinggi, sehingga setiap aktivitas tidak sesuai prosedur—termasuk berhenti darurat di lintasan utama—harus segera ditangani untuk mencegah tabrakan atau hambatan arus kapal.

Baca Juga:  Polisi Naikkan ke Penyidikan Kasus Kebakaran PT ASL Batam

Kondisi mesin yang bermasalah adalah alasan yang sering ditemui dalam kejadian serupa.

Namun, otoritas tetap melakukan verifikasi menyeluruh sebagai bagian dari prosedur standar, terutama karena perairan Selat Malaka kerap menjadi titik rawan untuk pelanggaran, mulai dari pelintasan batas tanpa izin hingga kegiatan ilegal lain.

Koordinasi lapangan juga dilakukan dengan otoritas terkait untuk memastikan penanganan berlangsung aman dan sesuai hukum.

Usai pemeriksaan dan komunikasi, kapal berbendera Vietnam tersebut diminta menyingkir dari jalur padat dan keluar dari wilayah perairan Indonesia setelah urusan perbaikan selesai.

Baca Juga:  Kebakaran MT Federal II di Batam, Polisi Gunakan SCI; Korban 11 Jiwa [Verifikasi]

Bakamla menyebut situasi dapat dikendalikan dan tidak ada gangguan berarti terhadap arus pelayaran selama operasi berlangsung.

Bakamla mengimbau seluruh nakhoda agar mematuhi prosedur keselamatan saat mengalami kondisi darurat di perairan Indonesia.

Jika diperlukan berhenti karena gangguan mesin, kapal wajib berkomunikasi dengan otoritas setempat dan memilih area lego jangkar yang tidak mengganggu alur pelayaran utama.

Kepatuhan pada prinsip keselamatan bersama ditegaskan sebagai prioritas, mengingat tingginya intensitas lalu lintas di Selat Malaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *