Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

BNPB Bubarkan Satgas Karhutla, Implikasi bagi Sumatra

Kendali penanganan dikembalikan ke kementerian/lembaga dan pemda; enam provinsi prioritas tetap diminta siaga

Hari Hutan Indonesia
Hari Hutan Indonesia

[JAKARTA], Kamis, 25 September 2025, WIB — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Desk dan Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) resmi dibubarkan setelah evaluasi 2025 dinilai terkendali. Pengendalian dikembalikan ke masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, dengan penekanan pada kesiapsiagaan menjelang peralihan musim.

BNPB menyebut dasar penanganan sebelumnya berlandaskan Instruksi Presiden Nomor 3/2020 dan Keputusan Kemenko Polkam Nomor 29/2025. Melalui payung ini, BNPB sebelumnya memegang komando tertib pelaksanaan Desk Karhutla—mulai operasi darat, helikopter patroli dan water bombing, hingga modifikasi cuaca.

“Dengan kondisi yang relatif aman, Kemenko Polkam memutuskan membubarkan Desk dan Satgas Karhutla. Pengendalian selanjutnya diserahkan kembali ke kementerian dan lembaga,” ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam audiensi dengan Menko Polkam Djamari Chaniago di Jakarta, Rabu (24/9). Ia menegaskan kewaspadaan tetap dijaga agar capaian tahun ini tidak membuat daerah lengah.

Baca Juga:  Mengapa Beras Mahal & Dampaknya ke Sumatra

Bagi Sumatra, terutama Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, kebijakan ini berarti penguatan komando di tingkat provinsi/kabupaten: deteksi dini di lahan gambut, penegakan hukum pembakaran berulang, hingga layanan kesehatan saat kualitas udara menurun. Koordinasi TNI/Polri, BPBD, dan dinas lingkungan hidup di daerah menjadi kunci menjaga aktivitas warga dan kelancaran logistik.

Data indikatif Januari–Juni 2025 mencatat 8.594 hektare lahan terbakar secara nasional; Riau sekitar 751 hektare. Jambi dan Sumatera Selatan tercatat puluhan hektare, dengan dominasi kejadian di lahan gambut. Pemerintah pusat mengingatkan potensi El Niño 2027 sehingga rencana operasi udara, darat, edukasi kelompok tani, serta opsi modifikasi cuaca tetap disiapkan.

Baca Juga:  Tol Betung–Tempino–Jambi Seksi 3 Beroperasi Gratis Mulai Hari Ini

Langkah berikutnya, pemda diminta mempertahankan posko siaga, memetakan ulang titik rawan, memastikan sarana pemadaman cepat, dan memperkuat edukasi larangan bakar lahan hingga ke desa/kelurahan. Masyarakat diimbau segera melapor saat melihat asap/aktivitas mencurigakan di areal bekas terbakar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *