[PEKANBARU, RIAU], Senin, 29 September 2025, WIB — Menjelang akhir September 2025, harga cabai merah di Pekanbaru dilaporkan menembus Rp 130.000 per kg pada akhir pekan. Pemerintah kota menyiapkan pasar murah di 15 kecamatan untuk menahan laju harga dan menjaga daya beli warga, khususnya pelaku usaha kuliner.
Pantauan lapangan di Pasar Kodim dan Cik Puan menunjukkan variasi harga: cabai kualitas sangat baik dipasok dari Bukittinggi berada di kisaran Rp 120.000–130.000 per kg, sementara cabai mutu campuran diobral Rp 80.000–90.000 per kg karena penurunan kualitas. Di Bengkalis, harga tertinggi tercatat Rp 120.000 per kg pada saat yang sama. Data pasar modern sebelumnya juga menempatkan Riau sebagai salah satu provinsi dengan harga cabai merah tertinggi nasional pada 19–23 September 2025.
“Agung Nugroho, Wali Kota Pekanbaru — ‘Kami segera gelar pasar murah di 15 kecamatan agar harga bahan pokok, termasuk cabai, lebih terjangkau bagi masyarakat.’”
Dampak langsung dirasakan rumah tangga dan UMKM kuliner: biaya bahan baku sambal dan bumbu naik, porsi dan harga jual menyesuaikan, serta perputaran stok diperketat agar tidak merugi. Pelaku usaha disarankan mengatur menu alternatif (misalnya porsi sambal terukur), memperbanyak pembelian kolektif, dan memanfaatkan kanal pasar murah pemerintah.
Sebagai latar, kenaikan dipicu gangguan pasokan dari daerah sentra dan faktor cuaca. Sepanjang pertengahan–akhir September, beberapa dinas kabupaten/kota di Riau menyiapkan opsi operasi pasar/gerakan pangan murah jika lonjakan berlanjut. Di sisi lain, pantauan pekanan sempat menunjukkan koreksi harga di bawah Rp 100.000 per kg pada sebagian pasar, namun kembali naik di akhir pekan.
Langkah lanjut: Pemkot dan Disperindag diminta merilis jadwal rinci pasar murah per kecamatan, mengamankan pasokan dari mitra produsen, serta memantau harga harian. Warga disarankan mengecek pengumuman resmi titik pasar murah, membeli secukupnya, dan menjaga mutu simpan cabai agar tidak cepat rusak.







