Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Karhutla OKI Hari Ketiga, Water Bombing Terus Dikerahkan

Upaya darat-udara masih berlanjut, warga diimbau batasi aktivitas di sekitar lokasi

Ilustrasi helikopter patroli karhutla
Ilustrasi helikopter patroli karhutla

[Kayuagung, Sumatera Selatan], Rabu, 15 Oktober 2025, WIB — BPBD Sumatera Selatan mengerahkan tim darat dan helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Rambai, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Memasuki hari ketiga, kobaran api belum sepenuhnya padam dan masih menyisakan asap di beberapa titik.

Pemadaman dilakukan sejak Senin dengan estimasi lahan terbakar sekitar 3 hektare. Petugas memadukan teknik sekat bakar, pembasahan dari darat, dan pengeboman air dari udara. Kondisi angin dan vegetasi kering membuat bara mudah hidup kembali sehingga tim terus melakukan pembasahan lanjutan di tepi kanal.

Sudirman, Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, “upaya pemadaman kami lanjutkan. Tim darat berjibaku di lokasi, dan dukungan helikopter water bombing tetap disiagakan untuk titik yang sulit dijangkau.”

Baca Juga:  BNPB: Banjir OKU Sumsel Berangsur Surut, 1.492 Jiwa Terdampak

Bagi warga sekitar, dinas terkait mengimbau penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruang serta menghindari pembakaran lahan maupun sampah. Pelaku usaha kecil dan petani diminta menunda pembukaan lahan dengan api karena berisiko meluas ke permukiman dan kebun warga.

Riwayat karhutla di OKI kerap berulang pada musim kemarau. Dalam tiga hari terakhir, laporan lapangan menyebutkan beberapa wilayah seperti Teluk Gelam, Tulung Selapan, dan Pangkalan Lampam juga terpantau mengalami kejadian serupa, dengan penanganan udara dan darat dilakukan paralel sebagai langkah pengendalian.

Baca Juga:  Gunung Dempo Level II/Waspada, Hindari Radius 1 Km

BPBD Sumsel menyatakan pendinginan terus dilakukan hingga tidak ada lagi titik asap. Pemerintah daerah mengingatkan pemilik lahan untuk patuh pada aturan tanpa bakar dan melapor jika melihat titik api baru. Masyarakat dapat menghubungi posko terdekat bila membutuhkan bantuan kesehatan terkait paparan asap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *