PASAMAN, Rabu, 15 Oktober 2025, WIB — Wilayah Kabupaten Pasaman dan sekitarnya diguncang rangkaian gempa dangkal sejak Selasa hingga Rabu siang. BMKG mencatat sedikitnya 16 kejadian dengan magnitudo 2,0–2,7, berpusat di sekitar Bonjol dan Talu-Pasaman Barat, tanpa memicu peringatan tsunami.
Rangkaian gempa terjadi dalam waktu berdekatan. Sejumlah lindu tercatat pada Rabu pagi–siang, menyusul aktivitas pada 13 Oktober malam (M 3,2) di tenggara Talu-Pasaman Barat dengan kedalaman 4 km. Hingga laporan ini dibuat, belum ada laporan kerusakan berarti dari BPBD setempat.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi — “Rangkaian gempa ini terkait aktivitas segmen Sianok di Patahan Besar Sumatra. Meski guncangannya kecil, masyarakat tetap perlu waspada terutama di jalur tebing yang rawan longsor.”
Bagi warga, dampak langsung berupa getaran ringan yang umumnya tidak merusak bangunan. Namun, wilayah dengan lereng curam dan tebing dekat badan jalan perlu diinspeksi untuk mencegah material runtuh, terutama setelah hujan. Pengendara yang melintas jalur antar-kecamatan diimbau memperlambat laju pada seksinya.
Secara geologi, segmen Sianok dikenal aktif di Sumatra Barat. Aktivitas mikro-seismik seperti ini lazim menjadi pelepasan energi kecil di sepanjang patahan. Pemerintah daerah diminta memetakan ulang titik rawan guguran, menyiapkan rambu peringatan, dan mengevakuasi sementara warga jika ditemukan retakan tanah di sekitar permukiman.
Langkah lanjut: BMKG akan terus memantau parameter gempa dan menyampaikan pembaruan. Warga diminta tidak termakan isu yang tidak bersumber dari lembaga resmi, menyusun tas siaga, serta memastikan jalur evakuasi keluarga.







