SERANG, Jumat, 17 Oktober 2025, WIB — Dewa United menelan kekalahan 0–2 dari Madura United pada laga BRI Super League 2025/2026 di Banten International Stadium, Kamis (16/10) malam. Gol tim tamu dicetak Jordy Wehrmann (75’) dan Ahmad Nufiandani (86’). Hasil ini memaksa Dewa United melakukan evaluasi cepat sebelum memasuki pekan berikutnya.
Dari jalannya pertandingan, tuan rumah sempat mendominasi peluang pada babak pertama lewat kreasi Alexis Messidoro. Namun efisiensi penyelesaian menjadi pembeda; Madura United tetap disiplin bertahan dan memanfaatkan momentum di paruh kedua. Dengan tiga poin ini, Laskar Sape Kerrab naik di papan klasemen, sementara Dewa United kembali kehilangan kesempatan memperbaiki start musim.
Kekalahan ini memperpanjang pola awal musim yang naik-turun. Pelatih Jan Olde Riekerink pada kesempatan berbeda pernah mengakui timnya “masih kerap memulai musim dengan hasil-hasil buruk”—sebuah refleksi yang kembali relevan setelah laga di Banten. Secara performa, Dewa United memiliki kedalaman skuad, tetapi stabilitas fase transisi dan efektivitas umpan akhir masih menjadi pekerjaan rumah.
“Dalam momen seperti ini, kami harus belajar dari tiap detail—set-piece, pertahanan blok rendah lawan, sampai keputusan di sepertiga akhir,” kata salah satu staf pelatih seusai laga. Manajemen menegaskan evaluasi akan menitikberatkan pada konversi peluang dan konsistensi pressing setelah menit ke-70, periode saat konsentrasi kerap menurun dan lawan memanfaatkan celah di antara lini tengah–belakang.
Bagi ekosistem sepak bola di Sumatra, laga ini ikut memantik diskusi di komunitas nobar dan SSB—terutama karena Dewa United diperkuat winger asal Medan, Egy Maulana Vikri. Akademi di Medan, Pekanbaru, hingga Palembang dapat mengambil pelajaran dari duel ini: pentingnya counter-press setelah kehilangan bola dan variasi serangan dari half-space. Kafe dan ruang komunal penggiat nobar di kota-kota Sumatra bisa memanfaatkan momentum pertandingan Dewa United berikutnya untuk program komunitas, dengan tetap memperhatikan jam tayang dan kapasitas tempat.
Sebagai latar, Dewa United—yang menutup kompetisi musim lalu di posisi atas—memulai musim ini dengan inkonsistensi hasil. Beberapa laga awal memperlihatkan dominasi permainan yang tak selalu berbuah angka. Kurva performa ini kerap terjadi pada tim yang baru menata ulang komposisi lini tengah–depan; sinkronisasi gerak 8/10 dengan penyerang menjadi aspek yang perlu dipoles pada pekan-pekan mendatang.
Langkah selanjutnya, pelatih diperkirakan menyiapkan penyesuaian struktur: opsi 4-2-3-1 ke 4-3-3 untuk menambah stabilitas sirkulasi dan menahan serangan balik lawan. Dari sisi suporter, komunitas disarankan terus menjaga atmosfer positif—termasuk mendukung pemain yang sedang dalam fase adaptasi—sembari menanti rilis resmi klub mengenai kondisi skuad dan agenda pertandingan berikutnya.







