[BATAM/KEPRI], Minggu, 19 Oktober 2025, WIB — Polresta Barelang memeriksa 22 saksi untuk mengusut ledakan dan kebakaran kapal tanker CPO yang tengah diperbaiki di kawasan galangan Tanjunguncang, Batam. Jumlah korban meninggal tercatat 11 orang, sementara puluhan pekerja lainnya mengalami luka bakar. Pemeriksaan menyasar manajemen galangan dan pihak terkait untuk menilai kepatuhan prosedur keselamatan kerja.
Pada tahap awal, polisi mengamankan lokasi serta mengumpulkan barang bukti dari area tangki gas kapal. Tim laboratorium forensik dan penyidik tengah merekonstruksi kronologi ledakan, termasuk apakah ada pekerjaan panas (hot work) yang dilakukan tanpa mitigasi gas mudah meledak. Pihak rumah sakit juga dimintai keterangan terkait kondisi korban luka berat.
“22 saksi sudah kami mintai keterangan, termasuk dari pihak perusahaan dan pekerja di lokasi,” ujar Kombes Pol. Zaenal Arifin, Kapolresta Barelang. “Prioritas kami memastikan identifikasi korban, penanganan medis, dan penegakan hukum bila ditemukan kelalaian.”
Bagi warga, dampak langsung insiden ini adalah potensi penundaan proyek perbaikan kapal di sejumlah galangan sekitar serta pembatasan akses di kawasan industri Tanjunguncang. Pemerintah daerah diharapkan mengkoordinasikan pemeriksaan keselamatan kerja lintas perusahaan untuk mencegah insiden serupa, mengingat banyaknya pekerja lokal yang menggantungkan penghidupan pada sektor galangan.
Sebagai pembanding, kecelakaan serupa di kapal yang sama pernah tercatat beberapa bulan lalu dengan korban jiwa lebih sedikit. Kasus tersebut memicu evaluasi standar keselamatan, namun temuan awal saat ini mendorong penyidik menelusuri apakah rekomendasi pencegahan sudah dilaksanakan penuh. Industri maritim Batam—sebagai pusat perbaikan kapal—dituntut meningkatkan audit internal K3 secara berkala.
Langkah selanjutnya, kepolisian menjadwalkan olah TKP lanjutan dan gelar perkara setelah hasil pemeriksaan laboratorium terbit. Pemerintah provinsi diminta memperketat pengawasan K3, sementara perusahaan menyiapkan pendampingan bagi keluarga korban dan pekerja terdampak. Warga diimbau menghindari area industri yang masih dipasangi garis polisi.







