Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Marapi Tetap Waspada, Warga Diminta Patuhi Radius 3 Km

Peringatan juga pada potensi lahar saat hujan di lembah sungai berhulu Marapi

Gunung merapi erupsi
Gunung merapi erupsi

[AGAM, SUMATERA BARAT], Kamis, 23 Oktober 2025, WIB — Status Gunung Marapi di Agam–Tanah Datar masih Level II (Waspada) setelah erupsi pada 14 Oktober 2025. BNPB menegaskan rekomendasi PVMBG agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar saat hujan.

BNPB melaporkan abu vulkanik sempat teramati di wilayah Batu Palano, Agam, pada pagi hari 14 Oktober. Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mencatat aktivitas erupsi pada seismogram dengan amplitudo maksimum sekitar 30,4 mm dan durasi sekitar 71 detik. Meski kolom abu tak terlihat jelas karena kabut, pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas di atas normal yang konsisten dengan status Waspada.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB — ‘Masyarakat diminta tidak memasuki zona berbahaya radius 3 km dari pusat aktivitas di Kawah Verbeek dan menggunakan masker bila beraktivitas di luar. Waspadai banjir lahar (galodo) saat hujan.’

Baca Juga:  Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Semburkan Abu hingga 18 Km dan Awan Panas 5 Km

Bagi warga di Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, dan Padang Panjang, dampak utama adalah gangguan kualitas udara, kebersihan air baku, serta keselamatan di bantaran sungai berhulu Marapi. Pelaku usaha kecil (warung, homestay, transportasi wisata) di sekitar jalur pendakian juga perlu menyesuaikan operasional dan memastikan informasi keselamatan kepada tamu.

Marapi dikenal memiliki riwayat erupsi tiba-tiba. Setelah erupsi mematikan pada Desember 2023, beberapa letusan kecil tercatat sepanjang 2025. Peringatan radius 3 km telah konsisten dikeluarkan PVMBG sepanjang periode waspada, termasuk imbauan waspada lahar pada musim hujan.

Baca Juga:  Banjir Genangi Tanah Garam, Wako Solok Tinjau Lokasi

PVMBG dan BPBD setempat melanjutkan pemantauan 24 jam. Pemerintah daerah diminta menjaga kebersihan saluran drainase, menyiapkan masker di posko, dan memperkuat komunikasi darurat desa. Jalur pendakian tetap ditutup hingga ada pemberitahuan resmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *