Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Proyek DME Dimulai 2026, Dampaknya ke Sumsel

Pembangunan di kawasan BACBIE Muara Enim, peluang kerja dan rantai pasok

Proyek DME Sumatera Selatan
Proyek DME Sumatera Selatan

[MUARA ENIM/SUMATERA SELATAN], Sabtu, 25 Oktober 2025, WIB — Pemerintah menargetkan proyek gasifikasi batubara menjadi dimetil eter (DME) dimulai pada 2026. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyebut salah satu fasilitas akan dibangun di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE), Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan fokus substitusi impor LPG dan pengembangan industri turunan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan finalisasi proyek berada di Badan Pengelola Investasi Danantara, dengan dua opsi teknologi utama (Tiongkok atau Eropa). Di sisi korporasi, PTBA mengalokasikan sekitar 800 juta ton batubara untuk seluruh program hilirisasi; satu pabrik DME diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 40 triliun. Keputusan mitra dan skema keekonomian masih dibahas, namun target pengerjaan awal pada 2026 tetap dijaga.

Turino Yulianto, Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA — “Semoga kalau tidak ada halangan, tahun depan sudah bisa mulai. Cadangan dan lokasi sudah siap, tinggal final keekonomian bersama Danantara.”

Baca Juga:  Gas Sumatra — Medco Akuisisi Blok Sakakemang, Dampak ke Riau–Batam

Bagi warga Sumsel, pembangunan di BACBIE membuka peluang kerja langsung dan tidak langsung—dari jasa konstruksi, angkutan, perbengkelan, hingga penyedia lokal. Pemerintah daerah diharapkan menyiapkan pelatihan vokasi dan penyelarasan kebutuhan tenaga kerja agar penduduk lokal terserap optimal.

Sebagai latar, proyek DME sebelumnya terhambat kepastian mitra dan skala ekonomi. Pemerintah saat ini menggabungkan proyek DME dalam paket prioritas hilirisasi dan ketahanan energi. Selain DME, PTBA juga menyiapkan hilirisasi ke metanol, amonia, hingga pupuk, memperluas basis industri Sumsel.

Baca Juga:  MedcoEnergi Ambil Alih Aset Repsol di Sumsel, Pasokan Gas Dijaga

Tahap berikutnya mencakup penuntasan studi keekonomian, penetapan mitra, dan ground-breaking di kawasan industri. Masyarakat diminta memantau proses AMDAL, konsultasi publik, dan peluang rekrutmen resmi agar tata kelola lingkungan dan kesempatan kerja berjalan transparan. [Menunggu verifikasi untuk nama mitra/teknologi hingga diputuskan]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *