MEDAN, Sumatera Utara, Selasa, 28 Oktober 2025, WIB — Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyatakan realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 31.093 ton per 25 Oktober 2025, setara 34,60% dari target 89.861 ton hingga Desember. Distribusi dipacu melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Polda guna menahan harga eceran.
Bulog menargetkan sisa sekitar 59.000 ton tersalur merata ke mitra pengecer pasar rakyat, Kopdeskel Merah Putih, gerai pangan pemda, BUMN pangan, serta ritel modern. HET yang diberlakukan sebesar Rp 13.100 per kilogram, sementara volume harian penyaluran melalui skema GPM disebut berkisar 30–140 ton per wilayah.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumut, Budi Cahyanto — “Strategi kami mengisi setiap pasar bekerja sama dengan Polda melalui GPM, agar beras SPHP cepat menjangkau pedagang dan menjadi alternatif harga bagi masyarakat.”
Bagi warga dan pelaku UMKM kuliner di Sumut, ketersediaan SPHP membantu menjaga biaya bahan baku. Pedagang tetap diingatkan mematuhi HET agar stabilisasi harga efektif. Bulog menyebut koordinasi dengan pemda dan kepolisian memastikan distribusi menjangkau daerah pelosok yang selama ini rentan pasokan.
Secara nasional, Bulog melaporkan program SPHP mencapai 492,5 ribu ton hingga pertengahan Oktober dan berkontribusi menurunkan harga di 190 kabupaten/kota. Di Sumatra, operasi pasar terus digelar untuk memperkuat pasokan medium, sembari menjaga serapan gabah petani di wilayah produsen.
Ke depan, Bulog Sumut menjadwalkan GPM rutin di pasar tradisional dan lokasi padat penduduk, serta monitoring harga harian. Warga dapat membeli beras SPHP sesuai HET dan memanfaatkan agenda GPM terdekat untuk menghemat belanja.







