[PALEMBANG, SUMATERA SELATAN], Rabu, 29 Oktober 2025, WIB — Satgas Penanggulangan Karhutla Sumatera Selatan mengerahkan enam helikopter untuk operasi waterbombing di sejumlah kabupaten, termasuk Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI). Operasi udara dikombinasikan dengan pendinginan di darat guna mengamankan permukiman dan jalur transportasi dari potensi rambatan api.
Pada beberapa hari terakhir, helikopter melakukan puluhan sortie untuk pengeboman air di lahan yang sulit diakses. Upaya ini dilaksanakan paralel dengan pembuatan sekat bakar, penyiraman manual, dan pemantauan titik api melalui patroli. Di beberapa sektor, kepulan asap menurun, namun sebagian titik masih berasap tipis dan memerlukan pengawasan berkelanjutan.
BMKG mewanti-wanti potensi hujan lebat 27–29 Oktober di sejumlah kabupaten Sumsel. Kondisi ini membantu pemadaman, tetapi juga berisiko memicu angin kencang setempat yang dapat mengubah arah asap dan menyulitkan penerbangan helikopter. Satgas menekankan keselamatan kru dan warga sebagai prioritas.
Sudirman, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel — “Operasi udara berjalan masif sejak pagi. Waterbombing diprioritaskan pada titik-titik yang dekat dengan permukiman dan akses jalan agar dampaknya ke warga bisa ditekan.”
Warga sekitar lokasi karhutla diminta membatasi aktivitas pembakaran apa pun, termasuk pengolahan lahan. Gunakan masker saat kualitas udara menurun, cek informasi jarak pandang sebelum berkendara antarkabupaten, dan laporkan asap atau percikan api ke posko terdekat. Pelaku pembakaran lahan diingatkan ancaman pidana tetap berlaku.
Dalam catatan tahunan, Sumsel kerap menjadi salah satu provinsi dengan sebaran hotspot tertinggi saat kemarau. Pemerintah daerah bersama TNI/Polri, Manggala Agni, dan perusahaan perkebunan menjalankan patroli pencegahan, sosialisasi larangan bakar, dan penindakan hukum.
Satgas menyatakan jadwal terbang helikopter menyesuaikan arah angin, jarak pandang, serta peringatan dini cuaca dari BMKG. Jika hujan deras turun merata, tim darat akan memaksimalkan pendinginan lahan agar bara tidak kembali menyala.







