Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Peringatan BMKG: Hujan lebat di Aceh–Bengkulu, gelombang tinggi perairan barat Sumatra

Warga siapkan payung & jadwal aman; nelayan pantau info maritim

Hujan lebat
Hujan lebat

[BANDA ACEH/ACEH], Sabtu, 1 November 2025, 07.40 WIB — BMKG memetakan potensi cuaca ekstrem harian: hujan sedang–lebat di Aceh, Bengkulu, Lampung, dan sebagian Sumatra lainnya, dengan status berlanjut esok (2/11). Di sisi maritim, perairan barat Sumatra berpotensi gelombang sedang–tinggi (±2,5–4 meter) yang perlu diwaspadai nelayan dan operator kapal kecil.

Dalam outlook tiga harian, Aceh dan Bengkulu masuk kategori “Hujan Sedang–Lebat” (1–3 November), sementara Lampung terpantau “Hujan Sedang–Lebat” untuk 1–2 November. Kondisi ini dipicu faktor dinamika atmosfer (konvergensi dan belokan angin) yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Sumatra bagian barat.

Untuk aktivitas harian, warga diminta menyesuaikan jadwal perjalanan, menghindari berteduh di bawah baliho/pohon rapuh saat angin kencang, dan mengecek saluran drainase rumah. Pengendara motor disarankan menggunakan jas hujan satu potong dan menjaga jarak aman di jalan licin.

Baca Juga:  Jembatan Darurat Alue Siron di Nagan Raya Sudah Bisa Dilalui

Sektor perikanan tangkap diminta memperhatikan prakiraan maritim BMKG. Pada periode 1–3 November, beberapa segmen perairan barat Sumatra berpotensi gelombang 2,5–4 meter (kategori tinggi), terutama di perairan samudera. Kapal kecil/nelayan tradisional sebaiknya menunda pelayaran saat puncak cuaca, sementara kapal barang menyesuaikan rute ke perairan lebih teduh.

Sebagai latar, BMKG stasiun maritim menerbitkan buletin pelabuhan (Belawan dan pangkalan lain) yang memuat visibilitas, arah angin, hingga tinggi gelombang signifikan per jam. Informasi nowcasting di laman resmi juga menampilkan pembaruan peringatan dini berbasis wilayah/provinsi.

Baca Juga:  Bernadya Tampil Berhijab dan Serba Hitam di Aceh

Langkah lanjut, pemerintah daerah di Aceh–Bengkulu–Lampung diminta menyiagakan pompa banjir portabel, mengaktifkan posko siaga dan kanal aduan warga. Komunitas pesisir dapat meninjau ulang jadwal lelang ikan dan memastikan ketersediaan es balok untuk menjaga kualitas tangkapan jika pelayaran ditunda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *