Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Gas Sumatra — Medco Akuisisi Blok Sakakemang, Dampak ke Riau–Batam

Penguatan jaringan pipa TGI dan skema swap mendukung pasokan industri

Kilang Gas di Indonesia
Kilang Gas di Indonesia

[JAKARTA/SUMSEL], Minggu, 2 November 2025, 11.00 WIB — MedcoEnergi mengumumkan akuisisi 45% hak partisipasi sekaligus operator di Blok Sakakemang dan 80% di South Sakakemang, Sumatra Selatan, senilai sekitar US$ 90 juta. Di saat bersamaan, kepemilikan efektif perseroan di PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) naik menjadi 40%.

Secara regional, penguatan portofolio gas di Sumatra Selatan ini penting bagi pasokan melalui jaringan pipa TGI yang menyalurkan gas ke pembeli di Riau, Batam, dan Singapura. Bagi pelaku industri di Dumai, Pekanbaru, dan Batam, kepastian pasokan menjadi faktor kunci efisiensi produksi, terutama pada sektor pupuk, makanan-minuman, dan logam.

Medco menyebut transaksi ini melengkapi pengelolaan aset gas di koridor Sumatra, setelah sebelumnya juga terlibat dalam skema gas swap bareng PGN dan pembeli Singapura untuk menjaga suplai domestik. Skema tersebut mengalihkan aliran guna memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa mengganggu kontrak ekspor.

Baca Juga:  Kebakaran Gambut di Sumatra Selatan Memaksa Pemerintah Umumkan Status Darurat

Ke depan, pemerintah daerah dan kawasan industri di Sumatra dapat memanfaatkan momentum ini dengan mengakselerasi permintaan gas jangka menengah melalui perjanjian jual beli (GSA) dan efisiensi energi di pabrik. Kepastian infrastruktur di hulu-hilir akan menentukan realisasi manfaatnya bagi tarif dan keandalan energi.

Medco menargetkan produksi migas 2025 di kisaran 155–160 mboepd. Kinerja kuartal III menunjukkan penguatan, termasuk dari bisnis ketenagalistrikan, sementara belanja modal difokuskan pada pengembangan aset dan infrastruktur.

Baca Juga:  Inflasi Riau Tertinggi Nasional per September 2025

Pelaku usaha diminta menyiapkan audit energi dan opsi konversi bahan bakar (dari fuel oil ke gas) agar dapat segera memanfaatkan tambahan pasokan ketika proyek-proyek di Sumsel mencapai tonggak produksi berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *