Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Aceh Tamiang Banjir, Jalan Nasional Tergenang

Tiga desa terdampak; warga evakuasi dengan rakit batang pisang.

Banjir Aceh Tamiang 11 November 2025 (Magda Ehlers)
Banjir Aceh Tamiang 11 November 2025 (Magda Ehlers)

[ACEH TAMIANG, Kamis, 13 November 2025, 10.40 WIB] — Hujan deras sejak Selasa (11/11) sore memicu banjir di Aceh Tamiang. Tiga desa—Sulum, Suka Makmur, dan Juar—terendam. Jalan Nasional Banda Aceh–Medan di kawasan Alur Gantung sempat tergenang air sekitar pukul 17.40 WIB sehingga arus lalu lintas melambat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan genangan dipicu limpasan air dan saluran tersumbat di beberapa titik. Hujan intens terjadi sejak sekitar pukul 16.30 WIB. Aparat gabungan membantu evakuasi, sementara pengendara diimbau melintas perlahan atau memilih jalur alternatif saat ketinggian air meningkat.

“Saat ini ada tiga desa dikepung banjir. Warga menyeberang memakai rakit dari batang pisang untuk keluar kampung menuju lokasi yang lebih aman,” kata Alimat Pante, Datok Penghulu Desa Sulum. Ia meminta bantuan logistik dan peralatan evakuasi ringan untuk warga rentan.

Baca Juga:  Aceh Juara Satu Kenaikan Produksi Beras 2024

Bagi warga dan pelaku UMKM, dampak langsung berupa terhentinya aktivitas ekonomi harian, terutama pasar dan layanan transportasi pedesaan. Petani mengkhawatirkan potensi kerusakan lahan palawija di dataran rendah. Sopir angkutan lintas Aceh–Sumut diminta memperhitungkan waktu tempuh tambahan dan memastikan kendaraan layak jalan saat melewati segmen rawan genangan.

Historis, Aceh memasuki puncak musim hujan pada November–Januari. BMKG mengingatkan potensi hujan sedang–lebat di sebagian besar kabupaten/kota, termasuk Aceh Tamiang. Kondisi lokal seperti gorong-gorong rusak dan sedimen parit meningkatkan risiko genangan cepat ketika curah hujan tinggi.

Baca Juga:  Puncak Meuseuraya Festival 2025 di Banda Aceh

Langkah lanjut, BPBD dan dinas terkait melakukan pembersihan gorong-gorong, penempatan rambu peringatan di titik rawan, dan pemetaan jalur evakuasi desa. Warga diminta mengevakuasi dokumen penting, mematikan listrik saat air masuk rumah, serta mengikuti informasi resmi BPBD/BMKG. Relawan diharap mengoordinasikan distribusi bantuan melalui posko kecamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *