[BANDA ACEH, Sabtu, 15 November 2025, 09.45 WIB] — Pemerintah Aceh menggelar pasar murah serentak di tujuh kabupaten/kota mulai hari ini, 15 November 2025. Program yang dikoordinasikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh ini menyasar warga di Banda Aceh, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Barat, dan Nagan Raya untuk meredam kenaikan harga pangan yang memicu tekanan inflasi.
Pasar murah menyediakan tiga komoditas utama dengan harga di bawah pasar: gula pasir Rp 23.000 per 2 kilogram, minyak goreng Rp 28.000 per 2 liter, dan telur ayam ras Rp 44.000 per papan (30 butir). Sebagai pembanding, di pasar reguler harga gula pasir sempat menyentuh sekitar Rp 19.000 per kilogram, minyak goreng Rp 19.000 per kilogram, dan telur ayam ras sekitar Rp 55.000 per papan, sehingga selisih harga cukup terasa bagi rumah tangga berpendapatan rendah.
Kadis Perindag Aceh Adi Darma menjelaskan, total pasokan yang digelontorkan untuk program ini mencapai sekitar 5,25 ton gula pasir, 14.000 liter minyak goreng, dan 7.000 papan telur. Setiap daerah mendapat jatah 750 kilogram gula pasir, 2.000 liter minyak goreng, dan 1.000 papan telur. Pemerintah Aceh menanggung subsidi, misalnya untuk gula pasir nilai subsidi mencapai sekitar Rp 8.000 per kilogram agar harga jual ke warga bisa lebih rendah dari pasar.
Lokasi pasar murah dipilih di titik-titik yang mudah dijangkau warga. Di Banda Aceh, kegiatan dipusatkan di area parkir Taman Ratu Safiatuddin, Kecamatan Kuta Alam. Di Lhokseumawe digelar di halaman Masjid Islamic Center. Di Kabupaten Aceh Tamiang, pasar murah berada di parkir belakang Pasar Pagi Kota Kuala Simpang, sementara di Aceh Tengah berlokasi di halaman Mall Bertingkat Bale/Pasar Inpres, Kecamatan Lut Tawar.
Di wilayah dataran tinggi, Kabupaten Bener Meriah menggelar pasar murah di halaman Masjid Babussalam Kecamatan Bukit. Di pantai barat, kegiatan berlangsung di Pasar Bina Usaha, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, serta di jalan poros utama Lueng Baro, Kecamatan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya. Pemerintah daerah setempat ikut mendukung melalui pengaturan lokasi, keamanan, dan sosialisasi ke warga.
“Pasar murah ini kami desain bukan hanya sebagai bantalan bagi rumah tangga miskin, tetapi juga instrumen pengendalian inflasi agar laju kenaikan harga pangan bulan ini bisa ditekan,” ujar Adi Darma dalam keterangan yang dibagikan ke media daerah. Ia menyebut, selama beberapa pekan terakhir sejumlah komoditas seperti gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam menunjukkan tren kenaikan yang berpotensi mengerek inflasi tahunan Aceh.
Selain tiga komoditas utama, Disperindag Aceh berharap Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh dan mitra pedagang ikut memanfaatkan momentum pasar murah untuk menjual beras SPHP dengan harga sekitar Rp 60.000–Rp 65.000 per kemasan 5 kilogram. Kehadiran beras SPHP di lokasi yang sama diharapkan memberi opsi tambahan bagi warga yang kesulitan mengakses beras medium dan premium di pasar reguler.
Bagi warga, program ini menjadi kesempatan menghemat pengeluaran harian. Rumah tangga yang bisa mendapatkan paket komoditas bersubsidi berpeluang mengalihkan sisa anggaran ke kebutuhan lain seperti pendidikan anak atau biaya kesehatan. Pemerintah Aceh mengimbau warga memanfaatkan program ini secara tertib, tidak melakukan penimbunan, dan memberi kesempatan bagi keluarga yang benar-benar membutuhkan.
