BANDA ACEH, ACEH, Kamis, 20 November 2025, 15.00 WIB — Pemerintah Aceh melepas 10 truk bantuan logistik bencana untuk sepuluh kabupaten guna memperkuat kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem akhir tahun. Pengiriman dilakukan dari halaman Meuligoe Gubernur Aceh di Banda Aceh dan difokuskan sebagai persediaan awal ketika terjadi banjir, longsor, maupun bencana sosial.
Bantuan disiapkan Dinas Sosial Aceh dalam bentuk sandang dan pangan, termasuk beras, minyak goreng, mi instan, makanan siap saji, selimut, tenda, serta perlengkapan keluarga. Di Aceh Tengah, paket “logistics rescue” yang dibawa disebut bernilai sekitar Rp 324,3 juta, sebagai stok kedaruratan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga saat bencana.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) memimpin pelepasan truk logistik sambil menegaskan pentingnya kesiapan pemerintah daerah menghadapi potensi risiko hidrometeorologi. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, menjelaskan bahwa bantuan dikirim ke Pidie, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.
Chaidir, Plt Kadinsos Aceh — “Distribusi hari ini bukan hanya untuk kebutuhan sekarang, tapi bagian dari persiapan menghadapi puncak musim hujan agar kabupaten tidak kehabisan stok saat warga membutuhkan.”
Bagi warga di dataran tinggi Gayo dan wilayah hilir yang kerap terdampak banjir kiriman, stok logistik bencana ini berarti ketersediaan makanan siap saji dan perlengkapan dasar saat akses jalan atau jembatan terganggu. Sejumlah daerah seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah juga sedang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir bandang dan longsor yang dapat memutus jalur penghubung antar-kecamatan.
Aceh termasuk provinsi yang rutin menghadapi ancaman banjir dan longsor pada akhir tahun. Data kebencanaan menunjukkan beberapa kabupaten seperti Aceh Utara, Bireuen, dan Aceh Tamiang berulang kali mengalami banjir luapan sungai dan kerusakan rumah warga. Penyiapan buffer stock di tingkat provinsi dan kabupaten menjadi strategi untuk mempersingkat waktu respon ketika bencana datang.
Pemerintah Aceh menyebut penyaluran logistik akan diikuti penguatan koordinasi dengan Tagana, pemerintah kabupaten/kota, hingga perangkat gampong agar distribusi tepat sasaran. Warga diimbau mengikuti peringatan dini cuaca dari BMKG, menyusun rencana evakuasi keluarga, dan memprioritaskan keselamatan saat terjadi banjir maupun longsor, terutama bagi lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas.







