Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Aceh Luncurkan Kelompok Kerja Sawit Berkelanjutan untuk Jaga Leuser

Kolaborasi pemerintah, perusahaan, dan LSM dorong praktik sawit ramah lingkungan.

Sawit berkelanjutan Aceh
Sawit berkelanjutan Aceh

GEMASUMATRA.COM – Pemerintah Aceh resmi meluncurkan Aceh Sustainable Palm Oil Working Group (ASPOWG) pada 12–13 Agustus 2025 di Banda Aceh. Inisiatif ini menjadi tonggak baru dalam upaya mendorong praktik industri sawit berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, khususnya Kawasan Ekosistem Leuser yang selama ini menjadi perhatian dunia.

ASPOWG melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, perusahaan besar seperti Unilever, Nestlé, dan Musim Mas, hingga lembaga swadaya masyarakat internasional. Program ini merupakan tindak lanjut dari Aceh Sustainable Palm Oil Roadmap yang diluncurkan tahun sebelumnya.

Dalam pertemuan tersebut, para pemangku kepentingan sepakat untuk memperkuat regulasi, meningkatkan transparansi, serta melibatkan masyarakat lokal dalam tata kelola perkebunan sawit. Tujuannya agar industri sawit di Aceh tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi daerah, tetapi juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dan hak masyarakat adat.

Baca Juga:  Banjir Sumatra Belum Ditetapkan sebagai Bencana Nasional

Koordinator ASPOWG menyampaikan bahwa keberadaan kelompok ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi lintas sektor, sehingga potensi konflik lahan, deforestasi, serta perburuan satwa liar bisa ditekan secara signifikan.

Aceh sendiri merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Namun, praktik perkebunan kerap dikaitkan dengan isu deforestasi dan perusakan habitat satwa dilindungi seperti gajah dan orangutan. Dengan adanya ASPOWG, diharapkan Aceh dapat menjadi contoh pengelolaan sawit berkelanjutan yang seimbang antara ekonomi dan ekologi.

Baca Juga:  Darurat Sampah Nasional, Medan Raya Masuk Lokasi Prioritas PSEL

Sejumlah pemerhati lingkungan menyambut baik langkah ini, namun menekankan pentingnya pengawasan ketat di lapangan agar komitmen tersebut tidak berhenti sebatas wacana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *