[ACEH TENGAH], Selasa, 23 Desember 2025, 09.30 WIB — Pemerintah mempercepat pemulihan akses darat di lintas tengah Aceh dengan penanganan lima jembatan prioritas pascabencana. Langkah ini menargetkan kembali terbukanya jalur distribusi bantuan dan mobilitas warga di koridor Pidie–Takengon hingga ruas nasional Banda Aceh–Medan, terutama di titik-titik yang sempat terputus.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan pemulihan konektivitas menjadi prioritas karena berpengaruh langsung pada distribusi logistik, aktivitas ekonomi, dan akses layanan dasar warga. Penanganan dilakukan bersama unsur TNI dan dukungan BUMN Karya untuk mengejar pembukaan wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Lima jembatan yang disebut menjadi fokus penanganan meliputi Jembatan Jeurata, Krueng Pelang, Titi Merah, Krueng Tingkeum, dan Krueng Beutong. Untuk jembatan darurat (Bailey) yang dipasang, kapasitas yang disiapkan disebut mencapai 40 ton. Pemerintah juga menyebut adanya tahapan penanganan yang saling terkait antar-titik, karena mobilisasi material dan alat berat mengikuti akses yang paling dulu dipulihkan.
“Atas arahan Bapak Presiden, seluruh sumber daya Kementerian PU bergerak maksimal untuk memastikan akses darat dapat segera pulih. Kami terus bekerja karena ini menyangkut mobilitas warga, distribusi bantuan, dan aktivitas pemulihan di lapangan,” ujar Dody Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum.
Bagi warga Aceh Tengah dan kabupaten sekitar, pemulihan jembatan berdampak pada kelancaran pasokan kebutuhan pokok, perjalanan rujukan kesehatan, serta akses pendidikan. Di sejumlah kecamatan, pemutusan jalur sempat membuat waktu tempuh membengkak karena harus memutar, termasuk untuk kendaraan bantuan dan layanan darurat.
Pemerintah menekankan tantangan geografis dan cuaca di Aceh memengaruhi kecepatan kerja, sehingga penanganan dilakukan bertahap. Titik yang dianggap “pembuka” akses akan didahulukan agar jalur menuju lokasi jembatan lain bisa dimasuki alat berat dan material.
Warga diimbau mengikuti arahan petugas lapangan, menghindari melintas di titik kerja alat berat, dan mematuhi pengaturan lalu lintas setempat. Pemerintah menyatakan pembaruan progres akan dilakukan berkala seiring pekerjaan pemulihan bertambah di ruas-ruas prioritas.






