[MEULABOH, ACEH], Sabtu, 25 Oktober 2025, WIB — Hujan lebat beberapa hari terakhir memicu banjir di Aceh Barat dan Aceh Jaya. Data sementara menunjukkan ratusan hingga ribuan warga terdampak, dengan sebagian mengungsi. Pemerintah daerah menyalurkan bantuan darurat, sementara BMKG mengingatkan potensi hujan sedang–lebat disertai petir pada akhir pekan ini di sebagian wilayah pesisir barat–selatan Aceh.
Di Aceh Barat, genangan dilaporkan merata di sejumlah kecamatan, antara lain Woyla dan Johan Pahlawan. Perangkat desa bersama BPBD mengevakuasi warga rentan ke meunasah dan gedung sekolah. Di Aceh Jaya, pemerintah kabupaten menetapkan status tanggap darurat menyusul meluasnya dampak di puluhan gampong sepanjang aliran Krueng Teunom dan Krueng Aceh Jaya.
Per Jumat (24/10), laporan gabungan menyebut dampak di Aceh Jaya mencapai ribuan jiwa dari lebih 1.700–1.800 kepala keluarga, sementara Aceh Barat sedikitnya seribuan warga terdampak per Rabu (22/10). Angka ini masih bergerak dan menjadi fokus pendataan lanjutan oleh BPBD setempat. Distribusi bantuan logistik (beras, air mineral, selimut, serta perlengkapan kebersihan) dilakukan bertahap melalui posko kecamatan.
“Masyarakat di pesisir barat–selatan Aceh agar mewaspadai hujan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai kilat/petir dan angin kencang, khususnya sore–malam,” ujar Miftahul Jannah, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda. “Jauhi aktivitas di bantaran sungai saat debit meningkat.”
Dampaknya terhadap warga antara lain terhambatnya aktivitas ekonomi harian, layanan pendidikan yang beralih sementara di ruang darurat, serta risiko penyakit pascabanjir seperti diare dan ISPA. Puskesmas keliling disiagakan pada titik pengungsian dengan suplai obat-obatan dasar. Petani melaporkan sawah rendah terendam; dinas terkait menyiapkan pendataan untuk kemungkinan bantuan benih dan pupuk pascagenangan.
Banjir kiriman di pesisir barat Aceh lazim terjadi saat puncak musim hujan. Pada kejadian-kejadian sebelumnya, debit sungai cepat naik usai intensitas hujan tinggi di hulu. Pembandingan data tahun lalu menunjukkan pola serupa, tetapi titik genangan kali ini meluas mengikuti jaringan irigasi dan drainase yang tersumbat sedimen. Pemetaan daerah rawan banjir menjadi rujukan penentuan posko dan rute evakuasi.
Langkah lanjutan, BPBD berkoordinasi dengan perangkat gampong untuk pembersihan saluran, pemasangan peringatan dini di dekat jembatan, serta penataan dapur umum. Warga diminta mengamankan dokumen penting dalam wadah kedap air, mematikan listrik saat air memasuki rumah, dan mengikuti arahan relawan di lapangan. Jika hujan kembali intens, pembelajaran tatap muka di sekolah terdampak dapat diganti belajar dari rumah [Menunggu verifikasi kebijakan sekolah].







