Subulussalam, Gema Sumatra – Banjir melanda jalan lintas Tapaktuan-Subulussalam di Desa Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, Aceh Selatan.
Peristiwa ini menyebabkan akses jalan lumpuh selama beberapa hari.
Meskipun debit air mulai surut, dengan kedalaman air yang masih mencapai 1,5 meter, jalur sepanjang 250 meter ini belum dapat di lalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Banjir ini kembali terjadi akibat curah hujan yang tinggi, yang memicu meluapnya sungai di daerah tersebut.
Masyarakat setempat yang biasa menggunakan jalan ini untuk berbagai keperluan, termasuk transportasi barang dan perjalanan sehari-hari, sangat terdampak oleh peristiwa ini.
Para pengguna jalan pun terpaksa menghentikan perjalanan atau mencari rute alternatif yang lebih aman.
Sejumlah warga telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari banjir yang semakin mengkhawatirkan.
Hingga saat ini, meskipun debit air mulai menurun, jalanan masih belum dapat di akses oleh kendaraan.
Banjir di jalan lintas ini bukanlah hal baru bagi warga. Setiap tahunnya, banjir seringkali melanda daerah ini ketika curah hujan meningkat.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat mengenai solusi jangka panjang yang seharusnya segera di terapkan oleh pemerintah.
Jalan lintas Tapaktuan-Subulussalam merupakan rute penting yang menghubungkan berbagai wilayah di Aceh, dan terganggunya akses ini berdampak pada aktivitas ekonomi dan mobilitas warga.
Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk menangani masalah ini secara serius.
Perbaikan infrastruktur sangat mendesak untuk mencegah terulangnya banjir setiap musim hujan.
Peninggian jalan dan pembangunan saluran air yang lebih baik menjadi solusi yang di perlukan.
Selain itu, perlu juga adanya koordinasi antara pemerintah daerah dan pihak terkait dalam menyediakan bantuan bagi warga yang terdampak langsung oleh banjir.
Petugas kepolisian dan dinas terkait juga telah menghimbau masyarakat agar tidak memaksakan melintas di jalan yang tergenang air.
Pengendara di anjurkan untuk menunda perjalanan mereka sampai kondisi jalan benar-benar pulih dan aman di lalui.
Sementara itu, tim SAR bersama relawan setempat terus memantau perkembangan situasi, memastikan bahwa tidak ada korban atau warga yang terjebak di area terdampak banjir.
Banjir yang terus berulang membuat warga berharap pemerintah segera melakukan upaya pencegahan yang lebih baik.
Mereka menginginkan normalisasi sungai di sekitar wilayah yang rentan terhadap banjir.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya perencanaan tata ruang dan infrastruktur yang memadai untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News