BANDA ACEH, ACEH, Selasa, 18 November 2025, 10.30 WIB — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob di sejumlah pesisir Aceh pada 18–25 November 2025. Warga di Meulaboh, Tapaktuan, Bireuen, dan Lhokseumawe diminta mewaspadai kombinasi pasang maksimum dan gelombang tinggi.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip sejumlah media, BMKG menyebut fenomena Fase Bulan Baru pada 20 November 2025 dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum, sekaligus memicu genangan di kawasan pesisir rendah.
Selain pasang laut, BMKG juga mencatat potensi gelombang 2,5–4 meter di Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung, yang berisiko mengganggu aktivitas pelayaran kapal nelayan dan kapal berukuran kecil.
“Prakirawan BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan pelaut agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat jam-jam pasang maksimum. Aktivitas di dermaga, tambak, dan jalan pesisir perlu diatur ulang agar tidak terjebak genangan mendadak,” tulis ringkasan peringatan yang dikutip Atjehwatch dari informasi BMKG.
“Indah, Prakirawan BMKG — ‘Pesisir Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat termasuk zona yang berpotensi terdampak banjir pesisir dalam beberapa hari ke depan. Warga kami minta rutin memantau pembaruan informasi cuaca dan gelombang laut,’” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dirujuk media nasional.
Dampak bagi warga Aceh diperkirakan berupa genangan di permukiman rendah dekat garis pantai, area pelabuhan, akses jalan pesisir, serta gangguan aktivitas tambak dan perikanan darat. Di beberapa titik yang belum memiliki tanggul memadai, air laut berpotensi masuk hingga puluhan meter ke daratan saat puncak pasang.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah kabupaten/kota di pesisir diminta menyiapkan jalur evakuasi sementara, mengamankan dokumen penting dan peralatan listrik warga, serta mengatur ulang jadwal bongkar muat di pelabuhan tradisional. Nelayan tradisional disarankan menunda melaut saat gelombang di perairan barat Aceh diperkirakan mencapai lebih dari 2,5 meter.







