Kematian Istri Dokter di Lhokseumawe Diduga Dianiaya

Dugaan Penganiayaan

Ket foto: Kematian Istri Dokter, Ilustrasi/Gemasumatra
Ket foto: Kematian Istri Dokter, Ilustrasi/Gemasumatra

Lhokseumawe, Gema Sumatra – Unit Inafis Sat Reskrim Polres Lhokseumawe melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menemukan seorang perempuan meninggal dunia.

Penemuan ini terjadi di rumah toko (ruko) yang juga berfungsi sebagai tempat praktik dokter di Jln. Merdeka, Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti.

Kejadian tragis ini terjadi pada Senin malam, 08 Oktober 2024.

Kejadian ini mengejutkan masyarakat setempat, terutama mengingat status korban sebagai istri seorang dokter spesialis anak ternama.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K., melalui Kasat Reskrim IPTU Yudha Prasatya, SH, mengungkapkan bahwa tim inafis tiba di lokasi sekitar pukul 20.35 WIB.

Korban, yang bernama Laksmiwati Anggraini, SE (62), adalah seorang pensiunan PNS asal Medan.

Ia di temukan tidak bernyawa di lantai satu, tepatnya di kamar samping ruang praktik dokter.

Lihat Juga:  Manfaat Pupuk Magnesium Aceh untuk Pertanian Berkualitas

Laksmiwati adalah istri dari dr. Sukardi, Sp.A., pemilik praktik tersebut.

Temuan ini memicu berbagai spekulasi di masyarakat mengenai penyebab kematiannya.

Saksi yang berada di lokasi pertama kali melihat korban ketika hendak mengambil mukena untuk shalat Maghrib.

Saat itu, saksi secara tidak sengaja melihat Laksmiwati dalam posisi telungkup di bawah tempat tidur dengan mengenakan kaos kaki putih.

Setelah menyadari ada yang tidak beres, saksi segera memberitahukan rekan kerjanya tentang penemuan tersebut, yang kemudian berlanjut pada pemberitahuan kepada dr. Sukardi.

Sementara itu, dr. Sukardi, yang baru selesai melaksanakan shalat Maghrib di lantai dua, langsung menuju kamar utama untuk mengajak istrinya makan malam.

Saat ia tiba di kamar, dr. Sukardi menemukan Laksmiwati sudah tidak bernapas.

Lihat Juga:  Korban Air Baterai di Lhokseumawe Ditahan RS Karena Biaya

Dalam keadaan panik, ia meminta bantuan asisten rumah tangga untuk segera membawa korban ke RS Bunga Melati.

IPTU Yudha Prasatya menjelaskan bahwa dugaan penganiayaan menguat setelah olah TKP dilakukan.

Korban di temukan di kamar lantai satu dengan sejumlah barang bukti yang mengindikasikan adanya kekerasan.

Di kamar utama, polisi menemukan bercak darah, beberapa helai rambut, dan tali plastik hitam sepanjang sekitar satu meter.

Tali ini diduga digunakan untuk menjerat leher korban.

Dugaan penganiayaan terhadap Laksmiwati telah menyebar di kalangan masyarakat.

Beberapa warga menganggap kematiannya tidak wajar, dan rumor mulai beredar mengenai kemungkinan adanya tindakan kriminal.

Korban sempat di larikan ke rumah sakit dan menerima perawatan intensif sebelum meninggal dunia.

Lihat Juga:  Lima Pelanggar Syariat Islam Dicambuk di Lhokseumawe

Informasi mengenai kasus ini juga di terima oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kota Lhokseumawe, dr. Amrullah.

Ia awalnya menyatakan bela sungkawa, mengira bahwa Laksmiwati meninggal karena sebab alami.

Namun, kabar tentang perlunya autopsi kemudian menyebar, menambah ketegangan di masyarakat.

Jenazah Laksmiwati di jadwalkan untuk diautopsi di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia, untuk mendapatkan kepastian lebih lanjut terkait penyebab kematian.

Proses penyelidikan di harapkan dapat memberikan kejelasan kepada keluarga dan masyarakat mengenai kejadian tragis ini.

Seluruh pihak berharap bahwa kasus ini segera terungkap agar keadilan dapat di tegakkan.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *