Aceh Tamiang, Gema Sumatra – Peristiwa mengejutkan terjadi di Aceh Tamiang pada Jumat (1/11/2024) siang.
Seorang suami, Tugiman (64), nekat membakar istrinya, Misna Wati (62), hingga tewas.
Insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 12.10 WIB di Dusun Famili, Desa Purwodadi, Kecamatan Kejuruan Muda, beberapa saat sebelum shalat Jumat.
Kepala Desa Purwodadi, Gamal, mengonfirmasi peristiwa tersebut.
Dia menjelaskan kejadian itu terjadi di ladang sepi, jauh dari pandangan warga.
Menurut keterangan saksi, pasangan suami istri ini di ketahui sudah tidak tinggal bersama selama beberapa waktu.
Misna Wati memilih tinggal di sebuah gubuk sederhana di Dusun Famili, sementara Tugiman masih menetap di rumah lama mereka di Dusun Setia, Desa Purwodadi.
“Tadi siang, suaminya datang ke gubuk, lalu mereka terlibat pertengkaran,” ungkap Gamal.
Situasi memanas hingga Tugiman menggunakan bensin untuk membakar istrinya.
Gamal menambahkan bahwa saat api mulai menyala, korban sempat berusaha melarikan diri dari gubuk dengan tubuh yang sudah di selimuti api.
“Dia berlari sejauh sekitar 10 meter sebelum akhirnya jatuh dan tidak bisa melanjutkan,” jelas Gamal.
Tubuh korban di temukan terbaring di luar gubuk, dengan luka bakar yang sangat parah.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, melalui Kasat Reskrim AKP Rifki Muslim, menegaskan bahwa pelaku sudah di amankan untuk proses hukum lebih lanjut.
“Kami sudah mengamankan pelaku dan saat ini tengah memeriksa motif di balik tindakannya. Dugaan sementara, ini terkait permasalahan rumah tangga yang berlarut-larut,” ujar Rifki.
Pernyataan ini di kuatkan oleh beberapa tetangga yang sering mendengar pertengkaran di antara pasangan tersebut.
Salah satu tetangga, yang tidak ingin di sebutkan namanya, menyebut, “Mereka memang sering cekcok, terutama terkait urusan keluarga dan finansial.”
Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.
Rifki Muslim menambahkan, “Kami sedang memeriksa apakah ada faktor lain yang mempengaruhi tindakan pelaku, termasuk kemungkinan adanya tekanan psikologis.”
Jasad Misna Wati telah di evakuasi ke RSUD Muda Sedia untuk dilakukan autopsi.
Proses ini penting untuk memastikan penyebab kematian dan menguatkan bukti di persidangan.
Penyelidikan lanjutan juga melibatkan wawancara dengan saksi-saksi di sekitar lokasi.
Menurut pakar kriminalitas dan pengamat sosial, konflik rumah tangga sering kali menjadi pemicu tindakan kekerasan yang berujung fatal jika tidak di tangani dengan pendekatan yang tepat.
“Kasus seperti ini menggambarkan betapa pentingnya intervensi dari pihak ketiga atau mediasi untuk meredakan konflik rumah tangga sebelum berkembang menjadi tindak kekerasan,” kata Irwan Fadhil, pakar psikologi sosial.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga komunikasi yang sehat dalam rumah tangga.
Pemerintah daerah juga di harapkan lebih aktif dalam menggalakkan program-program konseling keluarga untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di kemudian hari.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News