Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Tanggul Jebol di Dusun Arung Gajah Akibatkan Banjir Besar

Bantuan dan Penanganan Darurat

Ket foto: Tanggul Jebol di Aceh Tamiang (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)
Ket foto: Tanggul Jebol di Aceh Tamiang (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)

Aceh Tamiang, Gema Sumatra – Tanggul jebol di Dusun Arung Gajah, Desa Muka Sungai Kuruk, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, menyebabkan banjir besar.

Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat bencana ini.

Hingga saat ini, sebanyak 2.066 jiwa dari 695 kepala keluarga (KK) di 18 desa yang tersebar di tujuh kecamatan terkena dampak langsung dari bencana ini.

Banjir ini sudah berlangsung selama dua hari terakhir, dan banyak warga terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.

“Situasi sangat memprihatinkan, banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal sementara mereka menunggu bantuan datang,” ujar seorang warga yang terdampak banjir.

Ketika kami tiba di lokasi, kami di sambut oleh Datuk Penghulu Desa Muka Sungai Kuruk, Bapak Alfian, beserta sejumlah tetua gampong lainnya.

Para tokoh masyarakat ini menegaskan pentingnya upaya cepat dalam menangani dampak banjir.

Mereka mengungkapkan kekhawatiran bahwa banjir ini bisa menjadi masalah berulang jika tidak ada solusi yang komprehensif.

Di tengah musibah ini, sejumlah warga di Pekan Seruway terlihat sedang membersihkan rumah dan barang-barang mereka yang terendam air.

Lihat Juga:  Banjir Rendam 15 Desa di Nagan Raya, Akses Jalan Terganggu

Warga tampak berusaha memulihkan diri secepat mungkin dari kerugian yang diakibatkan banjir, tetapi bantuan yang lebih terorganisir sangat di butuhkan.

Bapak Alfian berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah banjir.

Ia meminta solusi jangka pendek dan jangka panjang di terapkan secepatnya.

“Perbaikan tanggul yang jebol adalah prioritas utama saat ini untuk mencegah banjir yang lebih besar. Kami juga perlu solusi jangka panjang, seperti meluruskan aliran sungai yang sering menyebabkan banjir besar di wilayah ini,” ungkapnya.

Para tokoh gampong berharap pendekatan ini dapat meminimalkan risiko banjir di masa depan.

Dengan demikian, warga tidak perlu terus-menerus menghadapi ancaman serupa setiap musim hujan.

Di samping itu, kami juga mengunjungi posko banjir yang di dirikan di desa tersebut.

Di posko ini, warga yang mengungsi mendapatkan tempat perlindungan sementara dan menerima bantuan darurat berupa sembako.

Penyaluran bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga selama masa panik.

Lihat Juga:  Meugang di Aceh: Tradisi Unik Jelang Idul Adha yang Harus Diketahui

“Bantuan ini sangat membantu kami di saat yang sulit seperti sekarang,” ungkap seorang ibu yang menerima bantuan di posko.

Meski begitu, banyak warga berharap bantuan lebih lanjut, terutama dalam bentuk perbaikan infrastruktur dan bantuan logistik jangka panjang.

Para ahli lingkungan yang kami temui di lokasi menyatakan bahwa kurangnya manajemen tata air menyebabkan kejadian banjir di Dusun Arung Gajah.

Mereka menekankan pentingnya pengelolaan yang lebih baik untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

Mereka juga menjelaskan bahwa perubahan pola cuaca ekstrem berkontribusi terhadap terjadinya banjir tersebut.

“Peristiwa ini adalah peringatan bagi kita semua tentang betapa rentannya infrastruktur daerah kita terhadap banjir,” jelas seorang ahli tata air lokal.

Menurutnya, perbaikan tanggul yang jebol memang penting.

Namun, perhatian lebih besar harus di berikan pada pengelolaan sungai dan lingkungan sekitarnya untuk mencegah bencana yang lebih besar di masa mendatang.

Kondisi di lapangan menunjukkan betapa mendesaknya tindakan pemerintah dan pihak terkait untuk menanggulangi bencana ini.

Lihat Juga:  Muhammad Nazar dan Barisan Pendukungnya Maju di Pilgub Aceh 2024

Tidak hanya warga yang harus mengungsi, tetapi juga terdapat risiko kerugian ekonomi yang signifikan akibat terganggunya aktivitas di desa-desa terdampak.

Para petani dan pedagang setempat bergantung pada sungai dan lahan mereka untuk bertahan hidup.

Kini, mereka menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Dengan tindakan cepat dan komprehensif, di harapkan dampak dari musibah ini dapat di minimalkan dan kehidupan warga dapat segera kembali normal.

Banjir di Aceh Tamiang ini mengingatkan kita bahwa musibah alam tidak dapat di hindari.

Kesiapan dan tanggapan yang tepat dari pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait sangat penting untuk menghadapi bencana seperti ini.

Bantuan darurat telah di salurkan, tetapi langkah-langkah jangka panjang harus segera di ambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!