Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Arif Satria Dilantik Kepala BRIN, Fokus Pangan Energi Air

Fokus riset pangan, energi, air; dorong science techno park di daerah

Arif Satria (Wikipedia)
Arif Satria (Wikipedia)

JAKARTA, Selasa, 11 November 2025, 12.00 WIB — Presiden Prabowo Subianto melantik Prof. Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upacara di Istana Negara pada Senin, 10 November 2025. Usai pelantikan, Arif menegaskan arah riset BRIN akan mengawal program prioritas negara, terutama pangan, energi, dan air, serta memperkuat ekosistem inovasi melalui science techno park di berbagai provinsi.

Pada pernyataannya, Arif menyebut konsolidasi riset nasional—baik antarlembaga maupun dengan pemerintah daerah—akan dipercepat agar hasil litbang berdampak nyata pada kebijakan publik dan ekonomi. Ia menilai peningkatan indeks inovasi berbanding lurus dengan kesejahteraan sehingga investasi pada R&D perlu ditingkatkan.

Dari sisi administrasi, pelantikan Arif tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BRIN.

Baca Juga:  Operasi Karhutla 2025 Ditutup, Riau–Sumsel Perpanjang Status Siaga hingga November

Arif, yang saat ini masih menjabat Rektor IPB University, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan rektor sesuai aturan internal kampus.

Implikasi bagi Sumatra: fokus riset pangan membuka peluang penguatan riset sawit berkelanjutan, padi lahan rawa, dan hilirisasi hasil perikanan (Aceh, Kepri, Sumbar). Pada sektor energi, riset bioenergi berbasis limbah pertanian serta PLTS terapung di waduk kawasan Sumatra berpotensi mendapat dukungan.

Baca Juga:  Prabowo Desak Pemenuhan Kebutuhan Dasar Korban Bencana di Sumatra

Sementara di isu air, riset restorasi gambut (Riau, Jambi, Sumsel) dan pencegahan banjir di DAS prioritas dapat dipercepat melalui kolaborasi BRIN–pemda–kampus lokal.

Dalam konteks kebencanaan dan keanekaragaman hayati, Sumatra masih menghadapi tantangan letusan gunung api (Kerinci, Marapi), gempa tektonik di zona megathrust, serta konservasi satwa seperti gajah dan badak sumatra.

Baca Juga:  Indonesia-AS Sepakat Perkuat Keamanan Kesehatan Global

Arah baru BRIN memberi ruang penguatan observatorium bencana, pemodelan cuaca ekstrem, hingga biobank sumber daya genetik di koridor barat Indonesia, yang selama ini memerlukan percepatan riset terapan dan pendanaan lintas lembaga.

BRIN menyiapkan peta jalan penguatan science techno park di daerah untuk menjembatani riset–industri–UMKM. Pemerintah daerah dan kampus di Sumatra diimbau menyusun topik prioritas wilayah—misalnya produk perikanan bernilai tambah di pesisir barat, pengelolaan gambut–mangrove di timur Sumatra, dan inovasi transportasi rendah emisi—agar segera masuk pipeline program tahun berjalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *