Banjir Manggala Warga Bertahan di Pengungsian Akibat Dampak Kesehatan

Banjir Manggala Pengungsi Bertahan Akibat Dampak Kesehatan dan Cuaca Ekstrem

Ket foto: Banjir Manggala Warga Bertahan di Pengungsian Akibat Dampak Kesehatan (Sumber Foto: Pinterest/utusan.com.my)
Ket foto: Banjir Manggala Warga Bertahan di Pengungsian Akibat Dampak Kesehatan (Sumber Foto: Pinterest/utusan.com.my)

Sulawesi Selatan, Gema Sumatra – Banjir besar di Kecamatan Manggala, Makassar, memaksa warga mengungsi sementara waktu.

Meski air mulai surut, puluhan keluarga tetap bertahan di pengungsian.

Masjid Jabal Nur di Jalan Biola 18, Blok 10, dan Masjid Makkah Al-Mukarramah menjadi lokasi pengungsian bagi sekitar 120 warga yang terdampak.

Kondisi rumah yang masih tergenang air membuat mereka belum berani pulang.

Beberapa warga memilih kembali ke rumah untuk membersihkan sisa lumpur, tetapi kebanyakan tetap di tempat aman.

Menurut BPBD Makassar, banjir disebabkan hujan deras tiga hari berturut-turut dan buruknya drainase di wilayah itu.

Seiring berjalannya waktu, berbagai masalah kesehatan mulai muncul di kalangan pengungsi.

Lihat Juga:  Jokowi Sebut Impor Beras Penyebab Kenaikan Harga

Keluhan seperti gatal-gatal, diare, dan masuk angin menjadi isu utama.

Petugas dari Puskesmas Antang Perumnas telah membuka posko kesehatan di lokasi pengungsian untuk memberikan pelayanan medis.

Anak-anak banyak yang mengalami gatal-gatal akibat air banjir yang kotor.

Selain itu, kondisi cuaca yang dingin membuat warga rentan terkena masuk angin,” ujar seorang relawan kesehatan.

Pemerintah Kota Makassar bersama BPBD, TNI, dan Polri terus melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir.

Mereka juga mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan.

Selain itu, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Makassar turut berperan aktif dalam memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.

Bantuan dari masyarakat umum juga mulai berdatangan. Para relawan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan dapur umum di lokasi pengungsian.

Lihat Juga:  Banjir di Tapaktuan-Subulussalam, Akses Jalan Lumpuh

Dengan ini, para pengungsi setidaknya mendapatkan jaminan kebutuhan makan harian.

Banjir yang terjadi hampir setiap tahun di wilayah Manggala menjadi masalah yang terus berulang.

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem drainase dan menormalisasi sungai-sungai di sekitar wilayah tersebut

“Setiap kali banjir, rumah kami pasti terendam, Kami berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah,” ujar seorang warga pengungsi.

Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Warga di minta selalu siaga menghadapi musim hujan dengan menyiapkan barang darurat dan mengetahui lokasi pengungsian terdekat.

Banjir Manggala menjadi pengingat betapa pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi bencana.

Lihat Juga:  Gempabumi M 6.4 Guncang Gorontalo, Warga Panik

Upaya mitigasi banjir harus segera di realisasikan untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa mendatang.

Bagi warga terdampak, semangat dan gotong royong menjadi kekuatan utama dalam melewati masa sulit ini.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *