Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

BBM non-subsidi turun; pemerintah buka skema pasok untuk swasta

Dampak ke SPBU Sumatra: opsi merek bertambah, antrian berkurang diharapkan

Impor bensin
Impor bensin

[NASIONAL], Sabtu, 20 September 2025 — Pemerintah mengizinkan perusahaan swasta seperti Shell dan BP-AKR mengimpor bensin melalui PT Pertamina (Persero) untuk mengatasi keketatan pasokan yang terjadi sejak akhir Agustus. Kebijakan ini diharapkan menstabilkan ketersediaan dan memperluas pilihan konsumen, termasuk di Sumatra yang beberapa kali menghadapi pengurangan jam operasional SPBU swasta. Pertamina Patra Niaga disebut masih memiliki sisa kuota impor yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan bahan bakar dasar yang nantinya diolah sesuai spesifikasi merek swasta.

Baca Juga:  Pemerintah Pastikan Anggaran Program MBG 2025 Rp 71 Triliun

Menteri Energi Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pengaturan pasok via Pertamina memungkinkan tambahan impor datang lebih cepat dibanding penyesuaian kuota individual, sehingga pemulihan stok dapat dilakukan tanpa menabrak batas regulasi. Di sisi pengawasan, pemerintah menegaskan penyaluran BBM bersubsidi tetap ketat pada sasaran agar tidak memicu perpindahan konsumsi yang tidak tepat dan mengganggu APBN. KPPU sebelumnya mengingatkan potensi berkurangnya pilihan konsumen akibat pembatasan impor BBM non-subsidi, sehingga evaluasi berkala menjadi penting demi persaingan sehat.

Per 20 September 2025, harga non-subsidi relatif stabil setelah penurunan awal bulan ini. Pertamax berada di kisaran Rp12.200 per liter (DKI, bervariasi mengikuti biaya logistik), sementara produk setara di operator swasta beredar sekitar Rp12.5–13 ribu per liter, tergantung provinsi. Untuk diesel non-subsidi, harga berada pada rentang Rp13.6–14 ribu per liter. Bagi pengguna di lintas Sumatra—misalnya sopir jarak jauh rute Aceh–Lampung—ketersediaan produk RON 92/95 yang merata akan membantu perencanaan perjalanan dan efisiensi bahan bakar.

Baca Juga:  Harga BBM 1 Oktober: Dex Series Naik, Daftar Harga di Aceh & FTZ Sabang

SPBU di kota-kota pelabuhan seperti Belawan, Dumai, dan Panjang berpotensi menjadi titik awal perbaikan stok karena kedekatan dengan fasilitas penerimaan. Konsumen disarankan memanfaatkan kanal resmi operator untuk memantau ketersediaan dan tidak melakukan panic buying. Pelaku usaha logistik dapat menyesuaikan kontrak pasok jangka pendek sambil mengevaluasi kembali campuran bahan bakar untuk menjaga biaya operasional.

Baca Juga:  Prabowo Akan Tindak Pengusaha Sawit yang Hindari Pajak

Redaksi akan memantau realisasi suplai via Pertamina ke jaringan swasta dan memeriksa dampaknya terhadap jam operasional SPBU di kota-kota Sumatra dalam beberapa hari ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *