Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Ribuan Driver Ojol Demo di Istana, Tuntut Regulasi dan Keadilan Bagi Transportasi Online

Ribuan driver ojol tuntut keadilan di Istana Merdeka

GEMASUMATRA.COM – Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir daring dari berbagai daerah memadati kawasan Monas dan sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025). Aksi bertajuk Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217 ini merupakan bentuk unjuk rasa besar-besaran dari para pekerja transportasi daring yang menuntut keadilan dari pemerintah dan perusahaan aplikator.

Menurut Ketua Asosiasi Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, aksi ini melibatkan sekitar 50.000 pengemudi dari berbagai platform. Para peserta menggelar aksi “off-bid massal” dengan mematikan aplikasi mereka sepanjang hari sebagai bentuk mogok operasional.

Dalam aksi tersebut, massa membawa lima tuntutan utama, yakni: pengesahan UU atau Perppu tentang transportasi online sebagai payung hukum resmi, perubahan proporsi pembagian hasil menjadi 90 persen untuk driver dan 10 persen untuk aplikator, penetapan tarif standar untuk layanan pengantaran barang dan makanan, audit terhadap perusahaan aplikator, serta penghapusan sistem “slot”, aceng, multi-order, dan mekanisme lain yang dianggap merugikan driver.

Baca Juga:  Sarwo Edhie Wibowo Resmi Pahlawan Nasional

Pihak kepolisian, khususnya Polres Metro Jakarta Pusat, mengerahkan 1.632 personel gabungan untuk mengawal jalannya aksi. Kapolres Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memastikan bahwa pengamanan dilakukan tanpa penggunaan senjata api dan mengimbau para peserta untuk tetap tertib serta tidak melakukan tindakan anarkis.

Akibat aksi ini, lalu lintas di sekitar kawasan Monas dan Istana Negara mengalami kemacetan. Masyarakat diimbau untuk menghindari rute tersebut dan menggunakan jalur alternatif.

Baca Juga:  Sarwo Edhie Wibowo Resmi Pahlawan Nasional

Aksi 217 ini merupakan kelanjutan dari gelombang protes yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Para pengemudi menyatakan bahwa jika tuntutan mereka tidak mendapat respons dari pemerintah dan aplikator hingga akhir Juli, maka aksi lanjutan akan terus dilakukan secara bergelombang hingga akhir tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *