Jawa Barat, Gema Sumatra – Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (7/12) pukul 07.02 WIB.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pusat gempa berada di darat, tepatnya pada koordinat 7,33° LS dan 107,92° BT, dengan kedalaman 4 kilometer.
Getaran gempa terasa di sejumlah wilayah sekitarnya, membuat warga terkejut dan sebagian panik.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang sering kali terasa lebih kuat di dekat episenter.
“Meskipun terasa cukup kuat, gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami karena pusatnya berada di darat,” ujar Dwikorita dalam keterangan resminya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko gempa di wilayah rawan seperti Garut.
Beberapa warga melaporkan bahwa getaran menyebabkan benda ringan di dalam rumah bergoyang.
Yanto, warga Kecamatan Tarogong Kidul, mengaku sempat panik saat gempa terjadi.
“Tadi pagi, saya sedang duduk di ruang tamu, tiba-tiba kaca jendela bergetar cukup kencang. Kami langsung keluar rumah untuk berjaga-jaga,” kata Yanto.
Meski demikian, situasi di wilayah tersebut berangsur normal setelah beberapa saat.
BMKG belum menerima laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa ini.
Namun, masyarakat tetap di himbau untuk selalu siaga.
“Kami mengingatkan warga untuk memeriksa struktur bangunan rumahnya, terutama jika mereka tinggal di daerah rawan gempa. Pastikan barang-barang berat aman dari risiko jatuh,” tambah Dwikorita.
Wilayah Garut memang dikenal rawan gempa karena berada di zona tektonik aktif.
Dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas seismik di daerah ini cenderung meningkat.
Menurut catatan seismologi BMKG, gempa seperti ini adalah bagian dari dinamika alamiah yang perlu diantisipasi, bukan di takuti.
Pakar geologi, Prof. Andi Haryono, menjelaskan bahwa gempa dangkal sering kali di sebabkan oleh patahan aktif yang bergerak di bawah permukaan.
“Masyarakat perlu memahami bahwa wilayah seperti Garut memang memiliki risiko gempa yang cukup tinggi.
Namun, risiko itu bisa di minimalkan jika kita siap menghadapi segala kemungkinan,” ujar Prof. Andi.
BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di wilayah Garut dan sekitarnya.
Masyarakat di minta mengandalkan informasi dari sumber resmi seperti aplikasi BMKG dan menghindari informasi tidak jelas di media sosial.
Kejadian seperti ini, meskipun mengagetkan, seharusnya menjadi pengingat pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News







