Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Pulang

Sudah 18 hari mengungsi di kampung tetangga

Korban banjir Pidie Jaya butuh tenda
Korban banjir Pidie Jaya butuh tenda

BANDA ACEH, Aceh, Sabtu, 13 Desember 2025, 10.45 WIB — Hampir tiga pekan pascabanjir dan longsor, puluhan keluarga dari Gampong Lhok Sandeng, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, masih mengungsi di kampung tetangga dan mendesak bantuan tenda agar bisa kembali ke tanah sendiri meski rumah banyak yang rusak berat atau hanyut.

Keuchik Lhok Sandeng, Mursalin, menyebut sekitar 48 dari total 54 kepala keluarga mengungsi ke Gampong Sara Mane setelah banjir besar menghantam permukiman di bantaran Krueng Merdu. Sedikitnya 17 rumah dilaporkan rusak berat dan 10 di antaranya hanyut terseret arus, menyisakan warga tanpa tempat tinggal layak di kampung sendiri.

“Sudah 18 hari kami di pengungsian. Warga ingin pulang, tapi butuh tenda keluarga untuk sementara karena rumah sudah hilang atau tak bisa ditempati,” ujar Mursalin, yang terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan relawan untuk pemenuhan kebutuhan darurat warganya.

Baca Juga:  Banjir Rendam 15 Desa di Nagan Raya, Akses Jalan Terganggu

Secara umum, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya mencatat ribuan rumah terdampak banjir dan longsor di kecamatan-kecamatan lain, disertai kerusakan lahan pertanian dan infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan dan jembatan desa. Angka detail kerusakan masih diolah dan berpotensi berubah seiring verifikasi lapangan lanjutan [Menunggu verifikasi].

Bagi warga Lhok Sandeng, kembalinya aktivitas di kampung dipandang penting bukan hanya secara emosional, tetapi juga ekonomi. Sebagian pengungsi menggantungkan hidup dari kebun dan ternak kecil di sekitar rumah. Selama mengungsi, mereka bergantung pada bantuan pangan, air bersih, dan sarana mandi-cuci-kakus yang terbatas, dengan kekhawatiran munculnya penyakit kulit dan diare pada anak-anak.

Baca Juga:  Banjir rendam dua desa Kemuning Inhil, 243 KK terdampak

Sejumlah relawan dan lembaga kemanusiaan mulai memetakan kebutuhan tenda keluarga, hunian darurat, hingga perbaikan akses jalan desa untuk memudahkan distribusi bantuan. Pemerintah pusat juga menyiapkan skema relokasi permanen di beberapa lokasi di Aceh, tetapi bagi banyak warga, keberadaan tenda menjadi kunci untuk tetap bertahan di kampung halaman sambil menunggu kepastian rumah tetap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *