GEMASUMATRA.COM – Kota Malang digemparkan dengan peristiwa pengeroyokan terhadap seorang perwira TNI AL oleh sekelompok pemuda jupang (juru parkir liar dan preman lokal), yang terjadi pada Sabtu malam (28/6/2025) di kawasan Jalan Soekarno-Hatta. Korban, yang diketahui berpangkat Letnan Satu, mengalami luka serius di bagian kepala dan wajah, dan kini tengah menjalani operasi darurat di RSAL dr. Ramelan Surabaya.
Menurut keterangan saksi mata, insiden bermula saat korban yang sedang dalam perjalanan menuju rumah keluarga dihentikan oleh beberapa jupang karena bersitegang soal lahan parkir liar.
Salah satu pelaku merasa tidak senang ditegur dan langsung memukul korban. Aksi itu kemudian diikuti oleh lima orang lainnya yang berada di sekitar lokasi kejadian.
“Kami melihat korban jatuh dan ditendang beberapa kali oleh para pelaku. Ada juga yang membawa kayu,” ujar Danu, warga sekitar yang turut merekam kejadian.
Video pengeroyokan yang beredar di media sosial memperlihatkan korban tergeletak dalam kondisi tak berdaya sebelum akhirnya ditolong warga dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Pihak Kodim 0833 Kota Malang telah mengonfirmasi bahwa korban adalah anggota aktif TNI AL dan saat ini dalam pengawasan tim medis.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat dan POM AL segera turun tangan melakukan penyelidikan. Empat pelaku telah ditangkap, sementara dua lainnya masih buron.
“Kami tidak akan mentolerir kekerasan terhadap aparat negara. Para pelaku akan dijerat pasal berlapis, termasuk penganiayaan berat dan pengeroyokan,” ujar Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto.
Kejadian ini menuai reaksi keras dari masyarakat, terutama dari kalangan militer dan veteran. Mereka meminta aparat penegak hukum bertindak tegas dan cepat agar tidak terulang kasus serupa.
Warganet pun membanjiri media sosial dengan tagar #TNIAL dan #MalangDaruratPreman, sebagai bentuk solidaritas sekaligus desakan untuk pembersihan premanisme di ruang publik.