Jakarta, GemaSumatra.com – Sebuah aksi keberanian sipil berujung nahas. Seorang pria yang berusaha menegur sekelompok demonstran yang merusak fasilitas umum justru menjadi korban pengeroyokan. Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial sejak Sabtu (5/7/2025).
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, terlihat seorang pria mendatangi sekelompok demonstran yang sedang merusak tiang lampu dan papan petunjuk jalan di sekitar kawasan demonstrasi. Dengan suara tegas, ia meminta mereka berhenti merusak dan mengingatkan bahwa fasilitas umum itu dibangun dari pajak rakyat.
Namun, teguran itu justru memicu emosi sekelompok massa. Beberapa orang mendekati pria tersebut, mendorong, lalu memukulnya hingga tersungkur ke trotoar. Beberapa peserta aksi lain terlihat mencoba melerai, namun situasi sudah telanjur memanas. Pria tersebut kemudian tampak berdiri dan menjauh dari lokasi, wajahnya tampak lebam dalam cuplikan video lanjutan.
Video tersebut dengan cepat menjadi viral di platform seperti Instagram dan X (Twitter), dengan ribuan komentar mengecam tindakan massa yang anarkis. Banyak netizen menyuarakan dukungan untuk pria itu, menyebutnya sebagai “pahlawan publik” yang berani bersuara demi ketertiban umum.
Pengamat aksi publik, Dr. Afif Rizqy, mengatakan bahwa kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga etika dalam berdemonstrasi. “Unjuk rasa adalah hak warga negara, tapi merusak fasilitas bukan bagian dari demokrasi. Tindakan pria itu justru mencerminkan kepedulian sipil yang mulai langka,” ujarnya.
Kepolisian Metro Jakarta Pusat telah merespons cepat video tersebut. Dalam keterangan pers, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulkarnaen, menyatakan bahwa identitas korban sudah diketahui dan saat ini pihaknya tengah memburu pelaku pengeroyokan.
“Korban sudah membuat laporan dan kami sedang telusuri pelaku lewat CCTV dan rekaman video dari saksi. Kami pastikan, aksi kekerasan di tengah demonstrasi tidak akan dibiarkan,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup juga menyampaikan keprihatinan atas rusaknya beberapa fasilitas umum di lokasi aksi. Proses perbaikan sudah dilakukan sejak pagi dan akan dibebankan kepada pihak penyelenggara aksi atau pelaku perusakan.
Insiden ini menambah daftar panjang aksi demonstrasi yang berubah ricuh karena ulah segelintir peserta. Banyak pihak berharap agar ke depan, hak menyampaikan pendapat tetap dijaga tanpa harus mengorbankan ketertiban umum dan keselamatan individu.







