Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Anak Gajah Sumatera Ditemukan Mati, Viral di Media Sosial

Gajah muda bernama Tari di Tesso Nilo Riau meninggal mendadak, penyebab masih diteliti

Gajah Sumatra
Gajah Sumatra

GEMASUMATRA.COM – Duka menyelimuti dunia konservasi satwa di Riau setelah seekor anak gajah Sumatera bernama Tari ditemukan mati mendadak di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Kabar kematian gajah muda ini cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial karena Tari sebelumnya dikenal publik lewat sejumlah unggahan edukasi satwa.

Menurut informasi dari pihak Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Tari ditemukan mati pada Minggu pagi oleh tim penjaga hutan. Saat ditemukan, kondisi tubuh gajah masih segar, sehingga diperkirakan kematian terjadi hanya beberapa jam sebelumnya.

Tim medis segera melakukan nekropsi atau autopsi hewan untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Namun hingga kini, hasil pemeriksaan laboratorium belum diumumkan. Beberapa dugaan awal menyebutkan kemungkinan adanya gangguan kesehatan mendadak atau faktor lain yang masih harus dikonfirmasi.

Baca Juga:  Riau–Kepri: Harga BBM 1 Oktober, Pertamax Rp 12.800

Tari merupakan salah satu anak gajah binaan yang sempat menjadi ikon dalam kampanye konservasi. Banyak masyarakat mengenalnya melalui kegiatan edukasi tentang satwa liar dan program penyelamatan gajah di Riau. Karena itu, kabar kematian Tari menimbulkan keprihatinan luas, baik dari aktivis lingkungan maupun masyarakat umum.

Seorang aktivis lingkungan di Riau menilai kematian gajah ini harus menjadi alarm bagi semua pihak. Menurutnya, masih banyak ancaman yang dihadapi gajah Sumatera, baik berupa penyakit, konflik dengan manusia, maupun degradasi habitat. “Kita sangat kehilangan. Tari adalah simbol harapan bahwa gajah Sumatera bisa hidup berdampingan dengan manusia. Pemerintah harus lebih serius menjaga populasi mereka,” katanya.

Baca Juga:  Riau Perketat Pencegahan Karhutla, Plang Dimasifkan

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa dilindungi yang statusnya kritis atau terancam punah. Populasi mereka terus menurun akibat alih fungsi lahan dan perburuan ilegal. Taman Nasional Tesso Nilo sendiri menjadi salah satu habitat terakhir yang masih berusaha melindungi gajah liar di Pulau Sumatra.

Masyarakat yang mengetahui kabar kematian Tari melalui media sosial turut menyampaikan rasa duka. Unggahan foto dan video Tari saat masih hidup dibanjiri komentar simpati. Banyak netizen berharap pemerintah segera mengumumkan hasil nekropsi agar publik mengetahui penyebab pasti kematian gajah muda ini.

Baca Juga:  118 Titik Panas, Suhu Sentuh 36°C; Warga Riau Diminta Tak Membakar

Kematian anak gajah Sumatera bernama Tari di Taman Nasional Tesso Nilo menjadi kehilangan besar bagi upaya konservasi satwa langka di Indonesia. Meski penyebabnya masih diteliti, peristiwa ini mengingatkan kembali bahwa perlindungan gajah Sumatera membutuhkan perhatian lebih serius. Pemerintah, aktivis, dan masyarakat perlu bekerja sama agar kasus serupa tidak terulang dan populasi gajah tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *