Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Banjir dan Longsor Terjang Empat Kabupaten di Sumut

Delapan warga meninggal, ribuan mengungsi di kawasan Tapanuli Raya

Banjir dan longsor Tapanuli Tengah (Dibakar Roy)
Banjir dan longsor Tapanuli Tengah (Dibakar Roy)

SIBOLGA, Sumatera Utara, Rabu, 26 November 2025, 12.00 WIB — Banjir dan longsor akibat hujan ekstrem dua hari terakhir menerjang empat kabupaten/kota di Sumatera Utara: Sibolga, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Tengah. Delapan orang dilaporkan meninggal, puluhan luka-luka, dan ribuan warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman. Data masih bersifat sementara dan berpotensi berubah [Menunggu verifikasi].

Di Kota Sibolga, hujan deras yang berlangsung lebih dari dua hari memicu banjir dan longsor di sejumlah kelurahan. Laporan sementara BNPB mencatat tiga rumah, termasuk satu ruko, rusak diterjang arus serta material longsoran, sementara satu warga mengalami luka dan mendapat perawatan. Sejumlah ruas jalan kota juga sempat tertutup lumpur dan batu sehingga mengganggu mobilitas warga.

Situasi paling berat terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan. Banjir dan longsor di 11 kecamatan menewaskan delapan warga, melukai sedikitnya 58 orang, serta memaksa sekitar 2.851 warga mengungsi.

Baca Juga:  Bulog Sumut Salurkan 31.093 Ton SPHP, Harga Beras Dibidik Stabil

Sejumlah permukiman yang berada di bantaran sungai dan lereng perbukitan terdampak langsung, membuat pemerintah daerah membuka posko pengungsian dan dapur umum di beberapa titik.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB — “Kami mengimbau pemerintah daerah dan warga di Tapanuli Raya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di sekitar lereng bukit dan bantaran sungai saat hujan lebat berlangsung lama.”

Di Kabupaten Tapanuli Utara, banjir dan longsor merusak sedikitnya 50 rumah serta memutus dua jembatan utama. Jalur alternatif Pangaribuan–Silantom direkomendasikan sebagai pengganti akses yang terputus.

Baca Juga:  APBD Asahan 2026 Rp1,56 Triliun, Layanan Dasar Jadi Prioritas

Sementara di Tapanuli Tengah, sekitar 1.902 rumah di sembilan kecamatan terendam banjir, memaksa ratusan keluarga mengungsi ke tenda-tenda darurat dan rumah kerabat. Basarnas, BPBD, TNI–Polri, dan relawan masih melakukan penyisiran di sejumlah titik genangan.

Operasi evakuasi terus dilakukan, salah satunya oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Nias melalui Pos SAR Sibolga yang mengevakuasi warga terdampak banjir di kawasan Aek Muara Pinang dan sejumlah perumahan sekitar. Sejumlah warga dievakuasi menggunakan perahu karet karena arus banjir yang deras dan ketinggian air yang masih berubah-ubah.

BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem di Sumatera bagian utara dipicu kombinasi Siklon Tropis KOTO di Laut Sulu dan bibit siklon 95B di Selat Malaka. Kedua sistem ini meningkatkan pembentukan awan hujan lebat di Aceh dan Sumut, sekaligus memicu gelombang tinggi di perairan Selat Malaka dan timur Sumut. Potensi hujan sedang hingga lebat masih dapat terjadi hingga malam ini.

Baca Juga:  Potensi Banjir Rob 4–10 Nov: Aceh, Sumut (Belawan), Kepri, Lampung

Pemerintah daerah bersama BNPB menyiapkan langkah lanjutan berupa pendataan kerusakan rumah dan infrastruktur, penyaluran bantuan logistik, serta rencana rehabilitasi jembatan dan jalan yang rusak.

Warga diminta aktif memantau informasi resmi BMKG dan BPBD, segera menjauh dari bantaran sungai saat hujan mengguyur lebih dari satu jam, serta menyiapkan tas siaga berisi dokumen penting dan kebutuhan dasar bila harus mengungsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *