[TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA], Minggu, 23 November 2025, 09.45 WIB — Hujan deras sejak Senin malam hingga Selasa pagi, 17–18 November 2025, memicu banjir dan longsor di sedikitnya sembilan titik di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Ratusan rumah tergenang, sejumlah ruas jalan tertutup material, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga ke lokasi aman.
Laporan BPBD menyebut hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah Tapteng sejak 17 November 2025 pukul 18.00 WIB hingga 18 November 2025 pukul 04.00 WIB, menyebabkan meluapnya aliran sungai dan arus air yang deras. Genangan air dengan ketinggian hingga sekitar 70–90 sentimeter memasuki permukiman di beberapa kecamatan.
Bencana dilaporkan terjadi di sembilan lokasi: Kelurahan Lubuk Tukko dan Sibuluan Nauli di Kecamatan Pandan; Kelurahan Sibuluan Nalambok dan Pondok Batu di Kecamatan Sarudik; Dusun I Desa Aek Horsik di Kecamatan Badiri; Kelurahan Pasar Terandam dan Padang Masiang di Kecamatan Barus; Kampung Melayu di Kelurahan Kolang Nauli, Kecamatan Kolang; serta longsor di Desa Sigiring-giring dan Huraba di Kecamatan Tukka.
“Curah hujan tinggi dalam waktu lama menyebabkan banjir dan longsor di sembilan lokasi. Kami bersama unsur pemerintah daerah turun ke lapangan untuk membantu evakuasi, memindahkan barang-barang warga, dan memastikan jalur evakuasi aman,” kata Kepala Pelaksana BPBD Tapteng, Rahman Husein Siregar.
Bagi warga, dampak paling terasa adalah terganggunya aktivitas harian dan kerusakan perabot rumah tangga. Sejumlah keluarga sementara mengungsi ke rumah kerabat atau fasilitas umum yang lebih tinggi.
Akses jalan antar-kecamatan juga sempat tersendat akibat genangan dan longsor, menyulitkan distribusi logistik serta aktivitas pedagang kecil yang mengandalkan pasar harian.
BPBD, dibantu Satpol PP, Dinas Kesehatan, aparat kecamatan, kelurahan, dan desa, menyiapkan dapur umum, layanan kesehatan keliling, serta pembersihan material lumpur dari rumah dan jalan.
Di titik longsor di Kecamatan Tukka, alat berat dikerahkan untuk membuka kembali akses dan mengurangi risiko longsor susulan. Hingga laporan terakhir, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun pendataan kerusakan rumah dan fasilitas umum masih berlangsung.
Sebelumnya, BMKG telah mengingatkan potensi hujan sedang hingga lebat di Sumatera Utara dalam sepekan, terutama di wilayah pegunungan dan pesisir timur, dengan risiko banjir dan longsor jika hujan berlangsung lama.
Masyarakat diimbau waspada terhadap perubahan debit sungai, menghindari beraktivitas di lereng terjal saat hujan, dan mengevakuasi diri jika air mulai memasuki rumah.
Pelaku usaha lokal diminta menyesuaikan jam operasional bila cuaca memburuk, sementara orang tua diharapkan mengawasi anak-anak agar tidak bermain di aliran sungai yang meluap.







