LANGKAT, SUMATERA UTARA, Kamis, 27 November 2025, 21.00 WIB — Banjir besar merendam sedikitnya 10 kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, memutus akses Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di ruas Medan–Aceh dan memaksa ribuan warga mengungsi ke lokasi-lokasi aman di sekitar Besitang, Gebang, dan kecamatan lain.
Banjir dipicu hujan lebat berhari-hari yang menyebabkan Sungai Wampu dan sejumlah aliran sungai lain meluap. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah kabupaten, sedikitnya 10 kecamatan terdampak, dengan wilayah terparah di Besitang dan Brandan Barat.
Ketinggian air di beberapa titik dilaporkan mencapai dua meter dan menenggelamkan rumah hingga mendekati atap.
Data sementara yang dirangkum pemerintah daerah menyebut ratusan hingga ribuan kepala keluarga terdampak di Berandan Barat, Besitang, Gebang, dan kecamatan lain, dengan ribuan jiwa harus mengungsi ke posko darurat.
Distribusi bantuan logistik terkendala karena Jalinsum Medan–Aceh terendam dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Lebih kurang 10 kecamatan yang terdampak, yang paling parah itu sekarang Besitang. Jalan antara Sumatera Utara dan Aceh itu terputus,” ujar Bupati Langkat Syah Afandin, seraya meminta dukungan perahu karet dan tim SAR tambahan dari provinsi untuk mempercepat evakuasi warga di lokasi-lokasi yang masih terjebak banjir.
Pemkab Langkat menyiapkan sejumlah titik pengungsian dan dapur umum di kecamatan-kecamatan terdampak. Dinas Sosial dan BPBD menyalurkan beras, mie instan, telur, makanan anak, tenda, perahu karet, dan peralatan dapur ke Babalan, Sei Lepan, Berandan Barat, dan wilayah lain yang menjadi fokus evakuasi. Warga di Bantaran Sungai Wampu juga diminta siaga terhadap potensi kerusakan tanggul.
Selain dampak pada permukiman, putusnya akses Jalinsum mengganggu jalur logistik utama Medan–Aceh.
Angkutan barang dan penumpang dialihkan ke jalur alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu, sehingga berpotensi mengganggu pasokan kebutuhan pokok ke sejumlah daerah di pantai timur Sumatra.
Warga diminta menunda perjalanan darat Medan–Aceh kecuali untuk keperluan mendesak hingga kondisi dinyatakan aman kembali. [Menunggu verifikasi]







