[LAMPUNG SELATAN/LAMPUNG], Senin, 10 November 2025, WIB — BMKG Maritim memprakirakan kondisi perairan Selat Sunda pada Senin–Kamis, 10–13 November 2025 berada pada kategori aman–waspada tergantung segmen perairan. Bagian utara (koridor penyeberangan Merak–Bakauheni) diprakirakan gelombang sekitar 0,7–0,9 meter dengan angin 12–14 knot dan hembusan (gust) 22–24 knot. Bagian selatan Lampung dapat mencapai sekitar 2,2 meter (kategori sedang), sehingga kapal kecil dan nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan.
Detail pelabuhan menunjukkan prakiraan di Pelabuhan Bakauheni gelombang sekitar 1,0 m dengan angin barat–barat daya dan potensi hembusan hingga ±24 kt pada beberapa jam.
Di Pelabuhan Merak, produk harian BMKG menegaskan periode berlaku 10–11 November 2025 dengan pantauan angin yang serupa. Kondisi ini memungkinkan penyeberangan tetap berjalan normal sambil menyesuaikan operasi bila terjadi peningkatan sesaat.
“Keselamatan tetap menjadi prioritas. Kami berkoordinasi intens dengan BMKG, Syahbandar, dan BPTD untuk pengambilan keputusan operasional, termasuk bila diperlukan pembatasan sementara,” ujar Shelvy Arifin, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Ia mengingatkan pengguna jasa agar memantau informasi resmi dan mengikuti arahan petugas pelabuhan maupun di atas kapal.
Bagi penumpang, dampak utama berupa kemungkinan penyesuaian jadwal jika hembusan angin menguat pada periode tertentu, serta peningkatan gelombang di selatan Lampung yang berpotensi memengaruhi kapal berukuran kecil.
Untuk nelayan perahu kecil, kecepatan angin sesaat (gust) di atas 20 kt dan gelombang kategori sedang dapat menyulitkan manuver; pertimbangkan menunda keberangkatan saat puncak angin.
Sebagai latar, prakiraan gelombang 7 hari BMKG menempatkan perairan barat–selatan Sumatra pada kondisi bervariasi sepanjang 10–16 November 2025, dengan Selat Sunda bagian selatan cenderung lebih bergejolak dibanding bagian utara yang terlindung. Ini selaras dengan pola angin barat–barat daya aktif di awal puncak musim hujan kawasan barat Indonesia.
Langkah lanjut dan imbauan praktis: (1) penumpang membeli tiket resmi daring dan tiba lebih awal sesuai jadwal untuk menghindari antrean; (2) memantau informasi BMKG Maritim dan ASDP sebelum berangkat; (3) penyeberang dengan kendaraan memastikan ikat muatan dan menghindari berdiri di area terbuka geladak saat angin kencang; (4) nelayan kecil menyiapkan jaket pelampung/EPIRB, memeriksa mesin–pompa, serta tidak memaksakan berlayar saat hembusan mendekati 25 kt.







