[PADANG/BANDA ACEH/PALEMBANG, Selasa, 30 September 2025, WIB] — BMKG memantau gelombang ekuator aktif pada 30 September–6 Oktober yang dapat memicu cuaca ekstrem. Hari ini, sejumlah kabupaten/kota di Aceh dan Sumbar berpotensi hujan, sementara Palembang dan beberapa wilayah Sumsel berisiko “udara kabur” pada pagi–malam hari.
Di Aceh, peringatan dini menggarisbawahi potensi hujan sedang–lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah. Warga diminta waspada genangan singkat serta pohon tumbang saat puncak hujan. Di Sumatera Barat, prakiraan menunjukkan hujan ringan–petir pada siang–malam di beberapa daerah seperti Pasaman Barat, Sawahlunto, dan Sijunjung.
Untuk Sumatera Selatan, prakiraan provinsi menampilkan kondisi bervariasi dari berawan, hujan ringan, hingga “udara kabur” di beberapa lokasi. Di Kota Palembang, prakiraan harian BMKG juga menandai potensi “udara kabur” dengan suhu sekitar 24–30 °C dan kelembapan tinggi.
“BMKG — ‘Gelombang ekuator terpantau aktif, waspadai cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan’.”
Dampaknya bagi warga dan pelaku usaha: siapkan jas hujan, atur ulang jadwal kirim barang/ojol di luar jam puncak hujan, dan gunakan masker saat kualitas udara memburuk. Pengendara motor disarankan memakai pelindung mata saat hujan/udara kabur untuk menjaga visibilitas.
Latar: Peralihan musim membuat pertumbuhan awan konvektif lebih mudah terjadi pada siang–sore hari. Di sisi lain, asap sisa karhutla dapat memicu “udara kabur” terutama pada pagi dan malam, menurunkan jarak pandang di beberapa titik.
Langkah lanjut: pantau pembaruan peringatan dini BMKG provinsi, siapkan nomor darurat BPBD setempat, dan hindari pembakaran terbuka. Sekolah/instansi dapat menyesuaikan kegiatan luar ruang bila indikator udara tidak sehat atau hujan lebat terpenuhi.







